Kotabaru (ANTARA News) - Kendati tidak terpengaruh langsung akibat krisis global, masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan menyerbu pedagang emas di Komplek Pasar Kemakmuran, Kotabaru. Salah seorang pedagang emas, Rabiatul Adawiyah (40), mengemukakan masyarakat Kotabaru mulai memadati komplek pasar emas di luar dari kebiasaan pasca lebaran. "Biasanya kami mendapat kunjungan warga kurang dari lima orang per hari, pendatang yang hendak membeli dan menjual, tetapi beberapa hari ini kami menerima pengunjung 15-20 orang per hari," ujar Atul, Jumat. Fathus (40), yang juga pedagang emas di Pasar Kamakmuran, menambahkan sebagian besar pengunjung yang datang adalah warga yang hendak membeli perhiasan. "Perbandingan pendatang yang membeli dan menjual satu banding dua, satu penjual tetapi dua orang yang akan membeli," ujarnya. Menurut para pedagang, sebagian besar pengunjung berminat untuk membeli emas jenis 42 persen, dibandingkan dengan jenis emas 99 persen, 24 persen dan 22 persen, atau jenis emas yang lainnya. Pasalnya, selain harganya lebih murah dan stabil yakni kisaran Rp130 ribu-Rp140 ribu per gram, jenis emas 42 persen banyak menawarkan model-model yang lebih menarik. "Sementara harga emas jenis 99 persen saat ini Rp270 ribu-Rp286 ribu, emas 24 persen seharga Rp270 ribu-Rp275 ribu per gram, dan emas 22 persen Rp200 ribu-Rp220 ribu per gram," kata para pedagang. Raihana,, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun, mengaku lebih suka berinvestasi membeli emas dibandingkan dengan membeli barang-barang yang lainnya. "Kalau sewaktu-waktu memerlukan uang, lebih mudah menjualnya dan harganya tidak jatuh seperti menjual barang yang lain," ujarnya. Dan yang paling menguntungkan, menurut warga, dengan seringnya harga emas berubah-ubah, kondisi saat ini menguntungkan bagi penjual, karena beberapa bulan lalu harga emas tidak setinggi sekarang. (*)

Copyright © ANTARA 2008