Caracas, (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengejek Presiden AS George W. Bush dengan panggilan "kamerad", Rabu. Dia juga mengatakan Bush adalah seorang kiri beraliran keras karena pemerintahannya mengintervensi bank-bank swasta besar di AS saat krisis keuangan melanda. Chavez, seorang penganut paham sosialis, dikenal menamai kapitalisme sebagai iblis. Dia mengejek rencana Bush tentang pemerintah federal yang akan mengambil saham di bank-bank AS, karena di lain pihak, kelompok kanan di AS justru mengecam nasionalisasi di Venezuela. "Bush sekarang ada di sebelah kiriku," kata Chavez kepada hadirin yang terdiri dari kaum intelektual internasional. Chavez berbicara kepada hadirin dalam acara diskusi membicarakan manfaat sosialisme. "Kamerad Bush mengumumkan dia akan membeli saham bank-bank swasta." Chavez yang pernah menyebut Bush sebagai pemabuk dan iblis, mengatakan Presiden AS itu tidak tahu apa-apa dan hanya membeo ucapan para pembantunya tanpa paham bahwa kebijakan baru itu bergantung erat kepada campur tangan negara. "Saya yakin dia tidak tahu apa yang sedang terjadi," kata Chavez yang kini sedang dalam tahap perundingan untuk mengambilalih satu bank Spanyol di Venezuela. Negara itu dalam tahun-tahun terakhir melakukan nasionalisasi besar-besaran. Menurut Chavez, nasionalisasinya bertujuan agar negara memusatkan kembali kegiatan-kegiatan perusahaan untuk menolong kaum miskin dan bukan mengejar keuntungan demi para pemegang saham. Pemerintahan Bush, yang membela kebijakan pasar bebas di seluruh Amerika Latin, selama berpekan-pekan bertahan untuk tidak membeli saham-saham bank, namun karena krisis keuangan berkepanjangan, pemerintah AS pekan ini menyetujui "bailout" sebesar 250 miliar dolar. Meski Venezuela punya perbedaan ideologi dan saling usir duta besar dengan AS, negara Amerika Latin itu tetap merupakan pemasok utama minyak ke AS. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008