Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh negara ASEAN hanya memasok 20 persen dari dana cadangan krisis, sedangkan selebihnya disetor oleh tiga negara mitra di Asia Timur, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, mengatakan menteri-menteri keuangan negara ASEAN plus 3 tersebut sudah berdiskusi tentang kesepakatan untuk mengumpulkan dana bersama guna mendukung satu sama lain dalam kondisi menghadapi krisis keuangan. "Rasionya 80 banding 20. 80 persen untuk yang plus 3, sedangkan 20 persennya untuk ASEAN," ujar Sri Mulyani. Berdasarkan Chiang Mai Initiative yang telah dibahas oleh para menteri keuangan negara ASEAN plus 3, Menkeu mengatakan jumlah dana disepakati untuk dikumpulkan adalah 80 miliar dolar AS. "Waktu itu 20 miliar dolar AS diperbesar maksimal 80 miliar," ujarnya. Chiang Mai Initiative adalah kesepakatan antara negara-negara ASEAN untuk membentuk skema pertukaran mata uang pasca krisis ekonomi 1997 guna melindungi mata uang mereka dari krisis serupa. Pada pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Jepang Mei 2007, 13 negara tersebut sepakat menyisihkan sebagian cadangan devisa sebagai cadangan multi nasional. Sampai saat ini, Menkeu menjelaskan, cara pengumpulan dana maupun syarat-syarat penggunaan serta mekanisme pengawasannya sedang dalam pembahasan. "Karena adanya krisis ini akan dipercepat, sehingga kesepakatan ASEAN plus 3 di dalam kerangka Chiang Mai Initiative itu segera bisa diaktifkan," tutur Sri Mulyani. (*)

Copyright © ANTARA 2008