Medan (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) berunjukrasa di bundaran air mancur Simpang Majestik di Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat, menuntut dihentikannya penebangan hutan di Sumatera yang ikut menyebabkan pemanasan global. Dalam unjukrasa itu mereka mengusung spanduk bertuliskan `Selamatkan Bumi Kita`, serta membagikan ratusan batang bibit pohon untuk ditanam kepada warga yang melintas di jalan tersebut. Koordinator aksi, Irwansyah Rambe mengatakan kondisi hutan di Sumatera saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Kata dia, ratusan hektare hutan lindung di Sumatera yang seharusnya dijaga untuk kelestarian lingkungan hidup, justru ditebangi untuk kepentingan industri. Kondisi tersebut diperparah dengan maraknya praktik illegal logging atau pembalakan liar, sehingga keberadaan hutan bagi kehidupan semakin sedikit. Ia mencontohkan ratusan hektare hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kutacane, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Taman Nasional Gunung Batang Gadis (TNBG) di Kabupaten Madina, Sumut yang rusak berat akibat perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab. "Selain menyebabkan sering terjadi banjir karena semakin sedikitnya hutan yang mampu menahan air, kondisi itu juga menyebabkan pemanasan global, karena semakin habisnya hutan yang mampu menyerap karbondioksida," katanya. Usai melakukan aksi yang mendapat pengawalan dari sejumlah personil Polsekta Medan Baru itu, ratusan mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya dengan berkeliling ke beberapa ruas jalan di Kota Medan untuk membagi-bagikan bibit pohon untuk ditanam warga. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008