Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Pertamina Ari H Soemarno menyatakan siap diganti jika terbukti terlibat dalam kasus dugaan korupsi tender impor minyak Zatapi karena semua proses dan penetapan tender sudah sesuai dengan prosedur sehingga tidak ada permasalahan. "Siap dong... Setiap saat kita siap diganti," kata Ari Soemarno di Kantor Menneg BUMN usai menghadap Menneg BUMN Sofyan Djalil, Jakarta, Jumat. Menurut dia, dalam impor tersebut Pertamina tidak mengalami kerugian, dan justru diuntungkan atau bisa hemat sekitar 3 juta dolar AS karena ada selisih harga yang lebih murah sebesar 5,5 dolar AS per barel dari sekitar 600.000 barel Zatapi impor. Pada Kamis (17/10), Polisi mendatangi Kantor Pusat Pertamina untuk menyita dokumen berkaitan dugaan korupsi impor minyak Zatapi. Kasus ini bermula pada Februari 2007 saat pengadaan minyak mentah Zatapi sebanyak 600.000 barel yang dibeli dari PT Gold Manor International Ltd (Singapura). Dugaan korupsi muncul karena pembelian dilakukan sebelum uji kualitas minyak sehingga diduga merugikan negara. Ari mengakui, memang ada prosedur dalam tender yang tidak diikuti yaitu minyak yang diimpor tidak sesuai dengan spesifikasi. "Assay-nya (hasil uji laboratorium spesifikasi minyak--red) bukan yang kelas satu tetapi harganya murah. Tim tender juga menyatakan meskipun tidak kelas satu tetapi bisa dipertanggungjawabkan, dan harganya lebih murah dibanding harga penawaran," katanya. Dengan kata lain ujar Ari, tidak ada penggelembungan harga (mark up). "Buktinya, minyak yang Zatapi impor semuanya bisa diolah dan hasilnya sesuai ekspektasi," katanya. Lebih lanjut diutarakan Ari, pihaknya sudah memberikan klarifikasi soal masalah ini ke DPR-RI dengan memberikan data dan fakta siapa saja yang ikut tender, hasil tendernya bagaimana, dan termasuk data siapa yang menjadi pemenang. Terkait kemungkinan juga memeriksa Gold Manor International sebagai pemenang tender, Ari menjelaskan terserah kepada aparat penegak hukum. "Kalau diperiksa ya... silahkan saia. Siapa Manor itu sudah ada di Komisi VII," katanya. Akan tetapi saya minta semua melihat masalah ini dengan fakta yang ada. "Jangan mengambil keputusan-keputusan yang hanya hear say, dengar sana dengar sini, kan kasihan anak buah saya yang sudah bekerja keras," katanya. Sementara itu, Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan, masalah Zatapi ini sudah disampaikan oleh Komisaris yang menurut penelitian tidak ada masalah. "Semuanya sama dengan apa yang disampaikan Ari Soemarno tadi kepada saya," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008