Solo (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surakarta mengerahkan 2.050 petugas keamanan gabungan untuk mengamankan tujuh kegiatan besar berskala internasional dan nasional selama sepekan yang digelar berturut-turut mulai 25 Oktober sampai 1 November 2008. Acara yang akan digelar tersebut yaitu Konferensi dan Ekspo Kota-Kota Warisan Dunia Wilayah Eropa dan Asia, Festival Solo International Ethnic Music (SIEM), Borobudur Travel Mart, Solo Expo, Pasar Rakyat, dan raker Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia, kata Ketua Bidang Keamanan acara tersebut Subagyo di Solo, Minggu. Petugas keamanan gabungan ini berasal dari Polri, TNI, DLLAJ, Satpol PP, Linmas, Satpam, dan lain-lain. "Dari unsur satpol PP kami terpaksa meminta bantuan dari daerah tetangga, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Boyoali, dan Sragen," katanya. Sebnab, menurut Subagyo, Pemerintah Kota Surakarta sekarang ini hanya memiliki 118 petugas satpol PP sehingga untuk mengamankan acara sebanyak tersebut kurang memadai. Pengamanan di hotel-hotel yang digunakan bermalan para tamu undangan dan dijadikan tempat konferensi ini dijaga selama 24 jam. Penjagaan tersebut yakni Hotel Sunan, Ibis, Novotel dan Lor In, serta Pura Mangkunegaran. Kepada para satpam hotel juga diminta ikut melakukan pengamanan. Pada tanggal 25 Oktober sampai 1 November 2008 hotel-hotel di Solo akan kebanjiran tamu, sebab peserta Konferensi dan Ekspo Kota-Kota Warisan Dunia Wilayah Eropa-Asia saja sudah mencapai 400 orang, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri, belum para tamu untuk acara-acara lainnya. Sementara itu Direktur Festival SIEM, Putut H. Pramono mengatakan untuk acara ini diikuti sebanyak 19 tim dengan personel minimal sebanyak 250 orang, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008