Kota Quebec (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB Ban Ki-moon, Sabtu, menawarkan kepada Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, untuk menjadikan markas besar PBB di New York sebagai tempat konferensi tingkat tinggi (KTT) internasional mengenai krisis keuangan global. Presiden Sarkozy sedang berusaha mengorganisir pertemuan puncak mengenai krisis global tersebut. Sementara itu, Kanada kembali menyampaikan dukungannya atas KTT itu, namun bersikap hati-kati, dan mengimbau dunia agar tidak bertindak secara terburu-buru. Tawaran Sesjen Ban itu disampaikan di sela-sela KTT di Kota Quebec yang dihadiri lebih dari 50 negara berbahasa Perancis yang dilatarbelakangi oleh malapetaka finansial global. Sarkozy, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan sejumlah pemimpin negara lain menghadiri pertemuan puncak itu. Sarkozy sebelumnya bertemu dengan Presiden AS George W Bush di Camp David, tempat peristirahatan presiden AS, untuk mendiskusikan di negara mana KTT yang direncanakan itu akan dilakukan, dan siapa saja yang akan diundang, dan apa saja agenda yang harus dirampungkan. Sesjen Ban telah menawarkan diri menjadi tuan rumah KTT dalam surat terbuka kepada Sarkozy setelah pertemuan bilateral dengan dia. "Kami berdua sepakat bahwa tidak tidak ada waktu terbuang, dan sejauh ini, saya mendukung sepenuhnya gagasan Anda untuk mengadakan suatu forum paling telat pada awal Desember," tulis Ban, seperti dilaporkan Reuters. "Dalam hal ini, saya bermaksud menawarkan fasilitas Sekretariat PBB di New York," katanya. Ban menyampaikan dukungan kuatnya untuk apa yang disebut KTT "darurat yang diperluas," dari Kelompok Delapan (G-8) negara industri utama. Perdana Menteri Perancis Francois Fillon pada Sabtu malam mengatakan dalam satu pidato di Quebec bahwa semua negara berbahasa Perancis mendukung gagasan KTT mengenai krisis finansial global tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2008