Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan mengangkat isu perubahan iklim dalam Pertemuan Puncak Asia dan Eropa (ASEM/Asia Europe Meeting) di Beijing, China, 24-25 Oktober 2008. "Ada beberapa isu yang akan menjadi agenda pemerintah Indonesia, tapi salah satu yang utama adalah perubahan iklim, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan akan memberikan pidato khusus mengenai itu pada forum tersebut," kata Direktur Kerjasama Intra Kawasan Amerika dan Eropa Deplu Dian Wirengjurit di Jakarta, Senin. Menurut Dian, Indonesia memiliki komitmen kuat dalam isu perubahan iklim yang salah satunya diwujudkan pada peran serta aktif Indonesia untuk mensukseskan Peta Jalan Bali di UNFCCC akhir 2007. Selain isu perubahan iklim, kata Dian, Indonesia juga akan mengusung sejumlah isu lain, di antaranya isu-isu global yang menjadi perhatian dua belah pihak (ketahanan pangan, manajemen bencana, tenaga kerja), upaya mempromosikan perdagangan dan investasi Asia Eropa, pembangunan global dan kawasan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan memperkuat dialog antar masyarakat. Dian mengatakan, negara-negara yang terlibat dalam pertemuan puncak ASEM 2008 memang telah sepakat untuk menghindari pembahasan mengenai isu-isu kontroversial. "Walaupun ada kemungkinan terjadi pembahasan mengenai isu Myanmar dan nuklir Iran," katanya seraya menambahkan bahwa Uni Eropa memiliki kepedulian besar terhadap isu-isu tersebut. Ia mengatakan bahwa dua orang pemimpin dari Asia dijadwalkan berbicara mengenai isu nuklir Iran. "Agendanya masih bisa berubah, tapi kalau tidak salah dari Thailand dan Indonesia. Sedangkan mengenai isu Myanmar, setiap usulan ataupun pembahasan diharapkan menuju suatu arah yang membangun," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa bagi Indonesia ASEM merupakan jembatan yang dibangun guna mengurangi kesenjangan antar dua kawasan dan menjadi salah satu media bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di antara negara-negara Asia dalam bekerja sama dengan Eropa. KTT ke-7 ASEM akan mengangkat tema "Vision and Action Toward Win-Win Solution" dimana diharapkan dalam pertemuan itu para kepala negara/pemerintahan dapat kembali menggali potensi yang dimiliki ASEM bagi perwujudan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat di kedua kawasan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008