Platform ini bertujuan untuk menghubungkan stakeholder, peserta didik, dan alumni di bidang usaha kelautan dan perikanan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun platform jejaring bisnis dalam rangka mendorong tumbuhnya jiwa wirausahawan serta membangun usaha rintisan di sektor kelautan dan perikanan, dengan harapan dapat berkontribusi untuk menurunkan angka pengangguran nasional.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengungkapkan bahwa KKP melalui BRSDM telah membangun sebuah platform jejaring bisnis bernama JALA, atau akronim dari Jejaring Alumni Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

“Platform ini bertujuan untuk menghubungkan stakeholder, peserta didik, dan alumni di bidang usaha kelautan dan perikanan,” ucap Sjarief Widjaja.

Ia mengutarakan harapannya agar platform jejaring bisnis tersebut dapat memberikan hasil yang cukup berarti dalam mewujudkan SDM yang maju di sektor kelautan dan perikanan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan mahasiswa dapat membantu meningkatkan kualitas SDM sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Mahasiswa adalah orang yang cerdas yang biasanya bisa melakukan apa saja di lapangan. Begitu menghadapi kesulitan, dia tidak akan berhenti di tengah jalan kesulitan. Selalu berusaha mencari jalan keluarnya," kata Menteri Edhy ketika menerima Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di Kantor KKP pada 29 November 2019.

Himapikani merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa perikanan dari 103 kampus di seluruh Indonesia.

Baca juga: Menteri Edhy ingin mahasiswa bantu tingkatkan kualitas SDM perikanan

Menteri Edhy mengingatkan Indonesia memiliki potensi budi daya perikanan yang butuh keikutsertaan Himapikani dalam pengembangannya.

Menurut dia, budi daya perikanan Indonesia tidak kalah dari negara-negara lainnya. Ia berpandangan sektor ini juga mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sudah cukup baik di antara negara-negara G-20.

"Budi daya adalah kunci. Panjang pantai kita itu nomor dua di dunia setelah Kanada. Tapi dalam berbudi daya di wilayah pantai, kita baru memanfaatkan 10 persen saja. Luasan tambak udang kita tidak lebih dari 300.000 hektar saja," jelas Edhy.

Baca juga: KKP terus fokus kembangkan wisata bahari berbasis konservasi


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019