New York (ANTARA News) - Saham-saham di bursa Wall Street naik tajam pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah indikasi pemerintah bakal meluncurkan paket stimulus fiskal kedua guna mendorong perekonomian AS, lapor kantor berita DPA, Selasa. Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke dalam satu dengar pendapat dengan Kongres mengatakan, paket stimulus lain ini "tampaknya tepat," sementara Juru bicara Gedung Putih Dana Perino mengungkapkan bahwa Presiden George W. Bush "membuka pemikiran" untuk prakarsa terbaru ini. Sebelum ini, pada Februari 2008, pemerintah telah meluncurkan paket stimulus ekonomi bernilai 152 miliar dolar AS yang sebagian besar dialokasikan melalui kredit pajak terhadap pembayar pajak individual (non korporat). Satu lembaga riset swasta berbasis di New York, Conference Board, menilai indeks indikator-indikator utama ekonomi meningkat 0,3 persen pada September yang merupakan kenaikan pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average melonjak 413,21 poin atau 4,67 persen menjadi 9.265,43 poin, Standard & Poor`s 500 merangsek 44,85 poin, atau 4,77 persen, menjadi 985,4 poin, sedangkan Nasdaq naik tajam 58,74 poin atau 3,43 persen menjadi 1.770.03 poin. Pekan lalu, indeks Dow Jones ditutup naik 4,8 persen, kenaikan mingguan terbesar sejak 2003, dan S&P 500 naik 4,6 persen, terbesar sejak Februari. Kedua indikator utama bursa Wall Street ini telah turun lebih dari 30 persen sepanjang tahun ini karena digerus oleh kekhawatiran Amerika Serikat tengah menghadapi resesi. Di pasar uang, dolar AS menguat tipis terhadap mata uang Jepang menjadi 101,96 yen dari 101,69 yen pada Jumat. Dolar AS juga naik terhadap euro menjadi 74,94 sen euro dari 74,57 sen euro. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008