Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono di Jakarta, Selasa, mengatakan, importer Amerika Serikat (AS) membatalkan 80 persen kontrak pembelian furnitur dan mebel dari Indonesia karena resesi keuangan di negara tersebut. "Sudah ada lima perusahaan yang dibatalkan kontrak ekspornya sebanyak 80 persen oleh pembeli di AS dalam dua minggu terakhir," katanya. Menurut dia, nilai ekspor dari lima perusahaan yang dibatalkan kontrak pembeliannya itu cukup tinggi mengingat satu perusahaan biasanya mengekspor sebanyak 50-100 kontainer per bulan dengan senilai sekitar 1,25 - 2,5 juta dolar AS per bulan. "Untuk pengiriman barang selanjutnya, baru ada kepastian pada Januari atau Maret 2009, sehingga hal itu menyebabkan barang mereka menumpuk," ujarnya. Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar produk furnitur Indonesia yaitu senilai 900 juta dolar AS per tahun atau sekitar 40,9 persen dari total ekspor, diikuti Uni Eropa senilai 800 juta dolar AS atau 36,4 persen. Ia berharap pemerintah mau memberikan jaminan kepada anggotanya dari ancaman likuidasi pihak perbankan akibat tertundanya pembayaran LC (Letter ofB Credit) dari pembatalan atau penundaan ekspor ke AS itu. "Saat pembayaran bunga kredit macet, biasanya dunia usaha langsung dilikuidasi oleh perbankan, padahal kemacetan itu pasti terjadi dalam enam bulan mendatang. Berikan waktu agar industri kami bisa fight lagi dan bisa membayar lagi," jelasnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008