Beijing, (ANTARA News) - Banyak ahli memperingatkan kepada pengguna telefon genggam akan munculnya bintik merah di kulit sebagai reaksi akibat nikel di telefon genggam mereka, demikian laporan media Selasa. Para dokter yang terkejut dengan ruam yang tak dapat dijelaskan pada pipi atau telinga banyak orang mesti siap menghadapi alergi kulit yang disebabkan oleh terlalu banyak penggunaan telefon genggam, demikian keterangan British Association of Dermatologists. Kelompok itu, yang mengutip studi yang disiarkan, menyatakan bahwa bintik berwarna merah dan gatal --yang dikenal sebagai "dermatitis telefon genggam"-- mempengaruhi orang-orang yang terserang reaksi alergi permukaan nikel pada telefon genggam setelah menghabiskan banyak waktu saat menggunakan peralatan tersebut. "Layak bagi para dokter untuk selalu mengingat jika mereka melihat seorang pasien dengan ruam di pipi atau telinga yang penyebabnya tak dapat dijelaskan," katanya. Kelompok Inggris itu menyatakan banyak dokter tak menyadari telefon genggam dapat mengakibatkan kondisi tersebut. Keprihatinan keamanan mengenai telefon genggam telah meningkat saat makin banyak orang mengandalkan perangkat itu untuk komunikasi setiap hari, meskipun bukti hingga kini telah memberi teknologi tersebut rancangan kesehatan bersih ketika sampai pada kondisi serius seperti kanker otak. "Dalam kasus dermatitis telefon genggam, bintik merah tersebut secara khas muncul di pipi atau telinga, tergantung atas bagian logam telefon itu yang terkena kontak dengan kulit," kata kelompok tersebut dalam satu pernyataan. "Secara teori, itu bahkan dapat muncul di jari jika anda menghabiskan banyak waktu untuk menyentuh tombol menu logam," katanya. Nikel adalah logam yang ditemukan dalam berbagai produk, mulai dari telefon genggam hingga permata bahkan ikan pinggang dan merupakan penyebab paling umum dari dermatitis alergi kontak, kata Mayo Clinic di Amerika Serikat. Awal tahun ini, Lionel Bercovitch dari Brown University di Providence, Rhode Island, dan rekannya menguji 22 handset terkenal dari delapan pabrik berbeda dan mendapai nikel pada 10 peralatan itu.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008