Brisbane (ANTARA News) - Seorang remaja asal Pulau Rote, Flores, Nusa Tenggara Timur bernama Mat Ndolo yang ditangkap aparat keamanan laut Australia bersama ayah dan saudaranya dalam kasus penyelundupan manusia, akan dipulangkan ke Indonesia 27 Oktober, kata seorang diplomat RI di Perth, Australia Barat. "Mat Ndolo rencananya akan dipulangkan Senin depan," kata Sekretaris II Konsulat RI Perth, Dian Nirmalasari, kepada ANTARA News yang menghubunginya dari Brisbane, Rabu, sehubungan dengan nasib remaja berusia 15 tahun ini. Dian tidak merinci prosedur pemulangan Mat Ndolo nantinya. Namun berdasarkan pengalaman Arief Thayeb (15), remaja asal Desa Nowa, Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat yang dipulangkan ke kampung halamannya 16 Oktober lalu, Arief didampingi seorang diplomat RI dan staf imigrasi Australia. Arief Thayeb adalah juru masak kapal yang dinakhodai Abdul Hamid (35). Kapal yang membawa 12 pencari suaka asal Iran dan Afghanistan tersebut ditangkap aparat keamanan laut Australia di perairan dekat Pulau Ashmore, Australia. Ada pun Mat Ndolo ditangkap bersama ayahnya, Amos Ndolo (58), yang menakhodai kapal pengangkut 14 pencari suaka asal Afghanistan. Kapal tersebut ditangkap saat sandar di sebuah fasilitas penyimpanan produk lepas pantai di perairan Laut Timor 6 Oktober lalu. Penyelundupan manusia merupakan salah satu aksi kejahatan transnasional yang terus mendera Australia sejak sekitar sembilan tahun terakhir. Hingga 19 Oktober 2008, kapal patroli Australia sudah menangkap dua kapal berpenumpang para pencari suaka. Pada 2007, kapal patroli Australia berhasil mengamankan lima kapal dengan 148 orang penumpang, pada 2006 enam kapal dengan 60 penumpang, dan tahun 2005 empat kapal dengan 11 orang penumpang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008