Jakarta (ANTARA) - Wahyu Ramadhan, salah seorang dari lima tersangka teroris yang ditangkap dan kini ditahan di Mabes Polri, mengirimkan uang sebanyak Rp445.000 untuk keperluan perawatan anaknya yang baru berusia sembilan bulan kepada Endang yang mengasuh anaknya. "Ya tadi ada polisi ke sini, dia memberikan amplop berisi uang, katanya dari Wahyu, lalu saya dipinjami HP untuk ngomong langsung sama Wahyu buat keperluan apa uang itu," kata Endang, di Jakata, Rabu malam saat dihubungi melalui telepon. Wahyu Ramadhan mempunyai beberapa nama alias, yakni Rusli Mardhani, Uci, Farid dan Zulfikar. Istrinya sebelumnya sudah pergi tanpa pamit meninggalkan bayi berumur sembilan bulan bernama Waffa, sehingga Waffa diasuh oleh Endang, istri Muntasir, yang sama-sama ditangkap dengan Wahyu. Menurut Endang, ia tidak sempat bicara banyak dengan Wahyu karena waktu yang diberikan petugas sangat singkat dan juga tidak sempat berbicara dengan Muntasir, suaminya. "Wahyu hanya bilang uang itu untuk keperluan merawat anaknya, Waffa, yang dititipkan kepada saya. Itu saja, kan ibunya Waffa sampai sekarang nggak tau kemana. Kemudian HP diminta pak Polisi lagi, kan itu punya-nya pak polisi, kurang dari lima menit saya ngobrol," tuturnya. Ketua RT 005 RW 14, Kelapa Gading Sengon VII, Jakarta Utara, Abdul Wahab, mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu, beberapa petugas kepolisian mendatangi rumahnya, yang membawa uang kiriman dari Wahyu dan menyampaikan surat pemberitahuan penangkapan atas nama Wahyu kepada Ketua RW setempat. "Surat itu terus dibawa lagi. Mereka pulang sekitar jam empat-an," ujarnya. Wahab juga menuturkan, saat ini situasi dan kondisi di wilayahnya sudah berangsur seperti biasa. Sudah tak terlihat kerumunan warga yang ingin melihat lebih dekat tempat tinggal teroris maupun tempat penyimpan bahan dan perakit bom. Rumah berdinding bilik bambu yang terlihat seperti tak terawat itu sekarang sudah dipasangi "police line" dan dijaga oleh beberapa polisi tak berseragam. (*)

Copyright © ANTARA 2008