Kota Cotabato, Filipina (ANTARA News) - Sebuah pesawat mata-mata tak berawak AS jatuh dan meledak di sebuah kota Filipina selatan, tempat pasukan pemerintah sedang mengejar para gerilyawan Muslim, seorang pastor Katolik yang menyaksikan kecelakaan itu menyatakan Kamis. Pesawat itu sedang terbang rendah dan menabrak menara telekomunikasi, Sabtu, di kota Pikit, provinsi Cotabato Utara, 960 km selatan Manila, kata Pastor Eduardo Vazquez, seperti dilaporkan DPA. "Pesawat itu jatuh setelah menabrak menara dan meledak seperti bunyi granat," katanya. "Polisi dan militer tidak bersedia memberikan pernyataan mengenai musibah itu, tetapi banyak warga melihat pesawat mata-mata itu." Vazquez mengatakan polisi segera menemukan puing-puing pesawat dan menyerahkannya kepada militer. Sejumlah pasukan AS ditempatkan di beberapa daerah di Pulau Mindanao, Filipina selatan, di mana Cotabato Utara terletak, dalam enam tahun belakangan ini untuk melatih tentara Filipina dalam kontraterorisme. Mayor Randolph Canbangbang, seorang jurubicara militer daerah, mengkonfirmasikan kecelakaan itu, tetapi menegaskan pesawat AS itu bukan pesawat mata-mata tetapi sebuah pesawat survai yang tidak berawak. Akan tetapi Canbangbang tidak dapat menjelaskan kenapa pesawat itu melakukan survai pada malam hari. Daerah tempat pesawat mata-mata itu jatuh dekat dengan tanah rawa, tempat komandan Ameril Umbra Kato dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) diperkirakan bersembunyi. Kato dan dua komandan MILF lainnya menyerang kota-kota dan menduduki desa-desa Agustus lalu setelah Mahkamah Agung melarang penandatanganan perjanjian MILF-pemerintah yang akan memperluas wilayah otonomi Muslim di Mindanao. Pasukan pemerintah meningkatkan operasi-operasi untuk menangkap para komandan MILF itu dan para pengikut mereka dan berikrar akan mengajukan mereka ke pengadilan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008