Jakarta (ANTARA News) - Di tengah gejolak krisis keuangan global, PT Bank NISP Tbk mengklaim laba bersihnya naik 10 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Presiden Direktur Bank NISP Pramukti Surjaudaja di Jakarta Kamis mengatakan, pada kuartal ketiga tahun ini Bank NISP meraih laba bersih Rp227,3 miliar, naik 10 persen dari periode sama tahun lalu Rp206,3 miliar. "Situasi keuangan dunia yang kurang kondusif, merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan penuh kehati-hatian", ujarnya. Menurut Pramukti, dengan dukungan seluruh pemegang saham, dan OCBC Bank Singapore, sebagai pemilik saham mayoritas (74,73 persen), NISP mampu meningkatkan kinerja sesuai sasaran. Lebih jauh mengenai perolehan laba bank, Pramukti menjelaskan, perolehan tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih 16 persen dari Rp872,6 miliar menjadi lebih dari Rp1 triliun, serta kenaikan `fee based income` 13 persen dari Rp247,4 miliar menjadi Rp279,5 miliar. Sementara Laporan Keuangan NISP menunjukkan, dari sisi penyaluran kredit, Bank NISP berhasil membukukan kenaikan 16 persen dari Rp18,2 triliun menjadi Rp21,1 triliun, dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar kredit disalurkan untuk modal kerja dengan porsi 44,8 persen, konsumsi 29,3 persen dan investasi 25,9 persen. Sedangkan berdasarkan sektor usaha, kredit tersebut disalurkan masing-masing ke sektor perindustrian 24,1 persen, perdagangan 23,5 persen, jasa 17,9 persen, konsumsi 29,3 persen dan lain-lain 5,2 persen. Dari sisi total dana pihak ketiga, Bank NISP membukukan kenaikan 11 persen, dari Rp20,0 triliun menjadi Rp22,2 triliun. Bank NISP juga tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit sehingga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga pada level rendah. NPL (net) per akhir September 2008 tercatat 1,69 persen, jauh di bawah batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia sebesar lima persen. Rasio-rasio keuangan utama lainnya, yakni rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) 17 persen, Net Interest Margin (NIM) 5,46 persen, Return On Equity (ROE) 8,85 persen dan Return On Asset (ROA) 1,53 persen. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008