Jakarta (ANTARA News) - Semua geolog internasional sepakat semburan Lumpur Sidoarjo (Lusi) adalah sebuah "mud volcano" yang biasa muncul akibat remobilisasi sedimen dan fluida cekungan bawah tanah. "Mud volcano sudah tidak menjadi isu dalam konferensi geologi internasional di London. Namun isu pemicu penyebab kelahiran mud volcano menjadi fokus diskusi dalam konferensi," kata peserta konferensi dari Indonesia, Sunaryo Suradi dalam surat elektroniknya dari London yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis. Sunaryo Suradi mengatakan beberapa geolog kelas dunia itu bahkan berpendapat merasa beruntung karena bisa menjadi saksi dan mempelajari gunung lumpur raksasa yang sedang lahir dan tumbuh. Prof. Richard Swarbrick dari Geopressure Technology, Durham, Inggris, dalam presentasinya yang bertopik "Mud Remobilazation Lusi" mengatakan bahwa Lusi bisa terus menyembur hingga 140 tahun. "Prof Swarbrick berpendapat lumpur Sidoarjo akan menjadi kejadian alam yang bisa berlangsung 6-140 tahun, namun perkiraan yang baik adalah 32 tahun," ujar Sunaryo. Fenomena Lusi adalah sering dan biasa. Pada konferensi geologi internasional itu juga dijelaskan bahwa gunung lumpur akibat remobilisasi lumpur bawah tanah itu sudah lama menjadi obyek penelitian ilmuwan global. Ilmuwan Eric Deville dari Prancis mengatakan "mud volcano" adalah sebuah sistem bumi agar lestari. Topik "mud volcano" secara global dibicarakan dalam sesi keempat konferensi. Lusi sebagai "mud volcano" didiskusikan dalam sesi kelima pada Selasa (21/10).(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008