Jakarta (ANTARA News) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Perum LKBN ANTARA memberi laporan kemajuan usahanya sehingga dukungan lembaga tinggi negara itu pada ANTARA bisa membuat ANTARA berjaya menghadapi kompetisi global. "Intinya, kami semua di Komisi I tetap mendukung LKBN ANTARA sebagai kantor berita nasional dan `flag carrier` bangsa ini, tapi kami perlu diyakinkan. 'Progress' (kemajuan) ANTARA selama ini perlu dijelaskan," kata Anggota Komisi I DPR dari Partai Golkar, Hepi Bone Zulkarnain kepada ANTARA, Sabtu. Pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI lainnya menegaskan keinginan dan kepentingannya membuat LKBN ANTARA maju dan berjaya dengan tidak kalah berkompetisi menghadapi kantor berita-kantor berita global. Senin lusa (27/10), Komisi I DPR akan bertemu dengan Perum LKBN ANTARA dan PT Pos Indonesia dalam Rapat Panitia Anggaran (Panggar) khusus membahas kemajuan aktivitas serta kebutuhan dana kedua BUMN tersebut. "Lembaga ini kebanggaan kita bersama. Makanya, saya ingin ANTARA tetap maju dan bahkan berjaya," kata Wakil Ketua Komisi I Yusron Ihza Mahendra dari Fraksi Gabungan Pelopor Bintang Demokrasi, beberapa saat sebelum bertolak ke Jepang. Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga bahkan menandaskan selama ini pihaknya tidak pernah setengah-setengah mendukung eksistensi ANTARA. "Tugas kita bersama untuk tetap menjadikan ANTARA selalu bisa tampil yang terbaik membawa citra bangsa dalam pergulatan informasi dunia dan menjadi kantor berita kebanggaan Indonesia dalam arus informasi global yang sangat, sangat kompetitif," kata politisi senior Partai Golkar itu. Sejumlah anggota DPR lainnya menyampaikan dukungan sama kepada ANTARA, diantaranya Tosari Widjaja dari Partai Persatuan Pembangunan, Jeffrey Massie dari Partai Damai Sejahtera, Andreas H Pareira dari Fraksi PDI Perjuangan) dan Wakil Ketua Panitia Anggaran Komisi I DPR Dedy Djamaluddin Malik (Partai Amanat Nasional). (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008