Medan (ANTARA News) - Sekitar 80 persen lulusan Program Studi Pariwisata, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara (USU) tidak mengusai bahasa Inggris dengan baik sehingga kalah bersaing di bursa tenaga kerja. "Ini berdasarkan laporan dari ketua program studi pariwisata USU, DR. Asmyta Surbakti kepada saya beberapa waktu yang lalu dan kenyataan ini cukup mengejutkan," kata Dekan Fakultas Sastra USU, Syaifuddin Edwin di Medan, Senin. Minat masyarakat untuk belajar pada program studi ini sebenarnya tinggi sehingga setiap tahun USU menghasilkan ratusan alumni ke bursa kerja pariwisata dan lapangan kerja lainnya. Namun laporan terakhir mengenai kekurangsiapan lulusan pariwisata USU membuat terkejut pihak Universitas dan mendorong mereka mencari solusi untuk merangsang mahasiswanya memahami Bahasa Inggris lebih baik lagi. "Bahasa Inggris itu sangat penting dan sudah menjadi bahasa dunia, jadi bagaimana jadinya mereka menghadapi turis asing yang datang ke Indonesia kalau mereka sendiri tidak mengerti bahasa Inggris?" tanya Syaifuddin. Ketua Program Studi Parisiwisata, Fakultas Sastra USU, Dr Asmyta Surbakti, Msi, menimpali, mahasiswanya sangat jarang mengikuti diskusi atau seminar yang dapat menambah wawasan mereka terhadap perkembangan dunia. "Wawasan mereka sangat minim. Mereka lebih banyak fokus pada rutinitas kuliah semata, habis kuliah langsung pulang," ungkapnya. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008