Jakarta (ANTARA News) - PT International Nickel Indonesia (INCO) pada kuartal ketiga 2008 mencatat penurunan kinerja akibat turunnya harga nikel. Presiden Direktur INCO Arif Siregar dalam siaran persnya di Jakarta, Senin, mengatakan penurunan harga nikel pada tahun 2008 secara langsung mengakibatkan penurunan hasil-hasil keuangan Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun ini. Harga realisasi rata-rata nikel dalam matte Perseroan pada triwulan ketiga 2008 adalah 15.888 dolar AS per metrik ton, dibandingkan dengan 26.500 dolar AS per metrik ton pada periode yang sama 2007. Pada sembilan bulan pertama 2008, harga realisasi rata-rata nikel dalam matte Perseroan adalah 19.803 dolar per metrik ton, turun dari 31.874 dolar per metrik ton pada sembilan bulan pertama 2007. Dengan turunnya rata-rata harga nikel ini, maka penjualan dalam sembilan bulan pertama 2008 turun 39,4 persen menjadi 1.132,1 juta dolar AS dari 1.867,4 juta dolar AS pada periode yang sama 2007. Laba bersih pada sembilan bulan pertama 2008 turun 62,1 persen menjadi 369,1 juta dolar atau 0,037 dolar per saham, dari 972,6 juta dolar AS atau 0,097 dolar per saham pada periode yang sama 2007. Produksi nikel dalam matte pada sembilan bulan pertama 2008 juga turun 3,3 persen menjadi 56.200 metrik ton dari 58.100 metrik ton pada periode yang sama tahun 2007. Walaupun terjadi penurunan, kata Arif, hasil-hasil keuangan pada sembilan bulan pertama 2008 ini merupakan hasil terbaik kedua setelah capaian pada tahun 2007. "Produksi pada triwulan ketiga 2008 sebesar 19.100 metrik ton hampir sama dengan triwulan ketiga tahun 2007, namun sedikit lebih rendah dari rencana kami karena adanya penghentian untuk pemeliharaan atas salah satu tanur listrik yang rencana semula dilakukan pada triwulan keempat 2008," jelasnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008