Puskesmas yang tidak memiliki bisa menghubungi Dinkes Kabupaten Bogor
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, mengimbau kepada setiap rumah sakit (RS) agar menyiapkan serum antibisa ular,  mengingat belakangan di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat banyak ditemukannya ular.

"Bahkan jika terdapat rumah sakit atau pun Puskesmas yang tidak memiliki bisa menghubungi Dinkes Kabupaten Bogor," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif di Cibinong, Bogor, Minggu.

Menurutnya, tingginya angka penemuan ular kobra di wilayah Kabupaten Bogor selama beberapa pekan ke belakang, membuat Dinkes Kabupaten Bogor saat ini siaga satu dalam penyediaan serum itu untuk berbagai RS di Kabupaten Bogor.

“Kalau dibiarkan memang ini sangat berbahaya. Kita tidak pernah tau kapan ular tersebut akan menyerang. Yang penting kami sudah mempersiapkan dulu ketersediaannya,” kata Dedi.

Baca juga: Digigit ular, warga Bogor alami wajah pucat hingga lidah berbusa

Dedi menerangkan, serum berfungsi untuk menghindari kondisi korban memburuk akibat racun dari bisa ular. Sehingga, serum anti bisa ular ini hanya diberikan ketika seorang pasien terbukti atau diduga telah digigit ular berbisa.

Sedangkan penggunaan serum anti bisa ular ini bergantung pada berapa banyak racun yang masuk ke dalam tubuh melalui bisa, serta jenis dan ukuran ular.

Sementara itu, Komandan Regu Rescue 1 Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Arman Riyanto menyebutkan bahwa sepanjang 2019, terdapat 70 ekor ular kobra yang berhasil diamankan petugas di wilayah Kabupaten Bogor.

Baca juga: Petugas temukan tiga ular di selokan Kantor P2TP2A Jaktim

Sebanyak 70 ekor ular itu ditemukan di beberapa titik yang terbagi di dua kecamatan. Di Kecamatan Tajurhalang sebanyak tiga titik dan di Kecamatan Cibinong terdapat satu titik.

“Walaupun sudah menemukan banyak anakan dan telurnya. Untuk keberadaan induknya sendiri masih kami cari. Kami mengimbau kepada masyarakat, yang menemukan ular kobra bisa langsung menghubungi kami,” kata Arman.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019