Jakarta (ANTARA News) - Film Bertajuk "TKW `Hong Kong Rhapsody`" ditawarkan oleh Lola Amaria, aktris dan juga sutradara muda, hasil kerjasama Pic[k]Lock Production. Kisah hidup para TKW, belakangan hanya menampilkan banyaknya kekerasan yang terjadi. Padahal masih banyak hal lain yang menarik untuk disimak. Contohnya saja para TKW di Taiwan dan Hong Kong, dimana tingkat kekerasan yang terjadi relatif rendah, selain mendapatkan gaji besar serta hari libur. "Banyak cerita di Hong Kong, tidak cuma kekerasan. Di sana majikan itu baik hati, ada hari libur. Mereka dikasih kesempatan untuk les ada juga tabloid khusus TKW," papar Lola saat ditemui di Bebek Bali, Jakarta, Senin (27/10) sore. Berangkat dari keberagaman TKW legal dan ilegal itulah, Pic[k]Lock Production berniat untuk memproduseri film. "Kami sempat riset Juli lalu ke Hong Kong, selain mencari tahu lewat situs, tanya-tanya langsung tenaga kerja yang pernah ke sana, dan wawancara dengan TKW yang legal dan ilegal di sana," imbuh Lola. Tak hanya berperan sebagai sutradara, Lola juga harus berperan ganda sebagai pemeran utamanya. "Awalnya saya tidak mau main, ingin menyutradarai saja. Tapi mau tak mau, akhirnya belajar bahasa Kanton, tambah beban lagi. Tapi tanggung jawab dua-duanya secara profesional," papar sutradara film "Betina" itu. Menurut Lola, dalam pembuatan film kali ini pihak Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong sangat membantu terutama dalam proses perijinan. Apalagi, ini merupakan film pertama yang mengulas tentang kehidupan TKW. Film TKW `Hong Kong Rhapsody`, rencananya akan mulai syuting pada Januari 2009 mendatang dengan komposisi 80% lebih banyak di Hong Kong ketimbang Jakarta. Perilisannya dilakukan pada bulan Agustus 2009, bertepatan dengan perayaan 17-an.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008