Cikampek (ANTARA News) - Pesawat Cessna dengan nomor penerbangan C-172-PK-SDQ yang mendarat darurat di tol Cikampek Km 71.400 arah Jakarta menuju Cikampek di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu sore, dibongkar oleh sejumlah petugas teknisi pesawat. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti, pesawat yang mendarat darurat di ruas tol Cikampek. Perombakan pesawat itu juga dilakukan atas rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Tansportasi (KNKT) yang datang ke tempat kejadian perkara, pada Rabu sore. KNKT sendiri merekomendasikan perombakan total pesawat untuk kepentingan penyelidikan mendaratnya pesawat itu di jalan tol Cikampek. Ketua KNKT Tatang Kurniadi, mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyelidiki penyebab mendaratnya pesawat Cessna secara darurat yang diduga akibat "loss power". Sementara persyaratan penerbangan pesawat itu masih berkategori layak terbang. Sementara itu, Kepala Induk PJR Kompol Edu Ismail, mengatakan, setelah pesawat tersebut dirombak secara total, rencananya akan segera dibawa ke Halim Perdana Kusuma. "Rabu malam ini rencananya pesawat yang sudah dibongkar itu akan dibawa tim teknisi ke Halim Perdana Kusuma," katanya, kepada ANTARA News, di Cikampek, Rabu. Pesawat Cessna yang membawa tiga penumpang itu mendarat darurat pada Rabu pagi sekira pukul 08.15 WIB di tol Cikampek KM 71.400 arah dari Jakarta menuju Cikampek dan dievakuasi ke rest area terdekat sekira pukul 12.00 WIB. Tiga penumpang pesawat tersebut ialah instruktur Ratu Farha (47) warga Desa Prapen, Tenggilis, Surabaya, Jawa Timur, pilot Edo Barokah (18) warga Vila Melati Mas Blok H, Legok, Tangerang, Provinsi Banten, dan Nurul Huda (32) warga Vila Melati Mas Blok H, Legok, Tangerang. Pesawat yang terbang dalam misi latihan dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Cirebon itu, saat mendarat darurat tidak langsung berhenti, tapi sempat menyusuri jalan tol terlebih dahulu dan kemudian berhenti setelah berjalan sepanjang sekira setengah kilometer.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008