Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berjanji tidak akan mencampuri proses hukum terhadap besannya, Aulia Pohan, yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Salah atau tidak salah, seberapa besar kesalahan Pak Aulia Pohan nanti, kesalahan pribadi atau kesalahan kolektif, marilah kita serahkan sepenuhnya kepada proses penegakan hukum," kata Presiden kepada pers usai memimpin pertemuan para pengamat, pelaku ekonomi dan menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu Apabila Aulia Pohan bersama dengan dua rekannya yang lain, yaitu Bun Bunan Hutapea dan Maman Sumantri, dinilai KPK bersalah, maka proses hukum harus ditegakkan, demikian Presiden. Sebagai pemimpin, lanjut Presiden, ia harus memelihara keadilan dalam dirinya sendiri dan itu berlaku bagi semua orang. "Mudah-mudahan ini menjadi pemicu semangat kita semua untuk sekali lagi melakukan sesuatu yang terbaik bagi kita," ujarnya. KPK pada Rabu, menetapkan mantan Deputi Gubernur BI Aulia Pohan bersama Bun Bunan Hutapea dan Maman Soemantri, sebagai tersangka kasus dana aliran BI senilai Rp100 miliar kepada mantan pejabat BI dan anggota DPR. Menurut KPK, penetapan tersangka tersebut berdasarkan pada hasil penyelidikan, fakta persidangan, dan menyikapi putusan pengadilan mantan Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah. Burhadudin oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi divonis lima tahun penjara dalam kasus dana aliran BI. Dalam persidangan, nama Aulia Pohan berulangkali disebut mengetahui pengumpulan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) oleh BI yang kemudian mengalir sampai ke DPR. Sedih Sebaliknya, dalam kapasitasnya sebagai pribadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sedih mendengar Aulia Pohan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Dalam kapasitas saya sebagai pribadi, pribadi Susilo Bambang Yudhoyono, mendengar semuanya ini tentu saya secara terus terang dan jujur, sedih," tuturnya dengan suara pelan. Presiden menambahkan, ia harus menenangkan keluarga besar besannya, Aulia Pohan, menantu serta putra sulungnya yang menikah dengan Anissa Pohan, Agus Harimurti Yudhoyono, agar menghadapi situasi itu dengan tawakal dan tabah. "Sambil memohon ke hadirat Allah Swt agar yang datang adalah keadilan yang sejati. Itu tugas saya sebagai pribadi, sebagai bagian dari keluarga yang tentu harus saya jalankan sebaik-baiknya," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008