Bandung (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari minta agar kepala daerah tidak menelantarkan dokter PTT (mengabdi sebagai pegawai tidak tetap), karena kalau bupati dan wali kota tidak memperhatikan kesejahteraan para dokter PTT pihaknya tidak tidak akan mengirimkan dokter PTT ke daerah. "Kalau sampai ada bupati atau walikota yang menyia-nyiakan dokter PTT, saya tidak akan mengirimkan lagi dokter ke daerahnya," kata Siti Fadilah Supari di hadapan peserta Mukernas XVIII Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di Bandung, Kamis. Dikatakan Menkes, pihaknya belakangan ini sering menerima laporan adanya kasus dimana dokter PTT tidak mendapat perhatian dari pemerintah tempatnya mengabdi, seperti tidak digaji dan tidak mendapat fasilitas yang layak dan memadai. "Saya sempat mendengar ada yang tiga bulan gajinya belum dibayar, ada dokter yang tidurnya di Puskesmas dan ada pula yang sama sekali tidak mendapat perhatian Pemda," papar Menkes. Padahal, kata menteri, kesejahteraan dokter PTT merupakan kewenangan Pemda dimana dokter itu mengabdi, karena Depkes tidak bisa mensejahterakan dokter-dokter yang ada di daerah terpencil di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Menkes mengharapkan melalui IDI, dokter PTT lebih bisa diperhatikan agar tidak terjadi kasus-kasus yang selama ini menimpa dokter PTT tersebut. Menyinggung soal dana APBN untuk bidang kesehatan, Menkes mengatakan, mestinya pemerintah tidak hanya memperhatikan bidang pendidikan saja. "Yang harus diperhatikan pemerintah jangan hanya bidang pendidikan saja, melain kan bidang kesehatan pun harus menjadi prioritas," katanya. Menkes mengatakan, subsidi kesehatan saat ini hanya sebesar tiga persen dari APBN, seharusnya kesehatan mendapatkan subsidi lebih besar daripada pendidikan. "Jadi jangan sampai pemerintah membangun sekolah, membangun jalan, tapi tidak ada yang lewat karena penduduknya pada sakit," ujar Menkes dengan nada berseloroh. Oleh karena itu, kata Menkes, sudah sepantasnya pemerintah memprioritaskan bidang kesehatan dengan meningkatkan anggaran. "Karena kalau penduduknya sehat, negara juga akan menjadi kuat," tukasnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008