Tolitoli (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono menyatakan sedikitnya ada tujuh daerah yang menunggu pemekaran menjadi pemerintahan kabupaten maupun kota baru. "Total kabupaten/kota di Indonesia saat ini 489 dan 33 provinsi," kata Agung Laksono membuka pameran pembangunan di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat malam. Menurut Agung, beberapa waktu lalu, DPR telah menyetujui 12 kabupaten/kota baru hasil pemekaran, namun ia tidak menyebutkan kapupaten/kota mana saja yang pemekarannya sudah disetujui dan tujuh yang belum disetujui. Agung Laksono bersama beberapa anggota Komisi V DPR tiba di Buol pada Jumat siang dengan menggunakan pesawat jenis Cassa dari Gorontalo. Kunjungan ketua DPR kali pertama ke Buol ini dalam rangka melihat langsung kondisi sungai Buol yang beberapa bulan lalu terjadi banjir bandang. Sungai tersebut merupakan sungai terlebar kedua di Sulteng setelah Sungai Bongka di Kabupaten Tojo Unauna. Agenda kunjungan kerja lainnya adalah peletakan batu pertama pembangunan kantor DPRD dan 12 unit kantor pemerintah di daerah itu. Sebelum melaksanakan agenda kerja itu, Agung dinobatkan sebagai Taudoka atau Orang Pembesar oleh tokoh adat setempat. Kabupaten Buol yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo, merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Buol Tolitoli. Menurut Agung Laksono, ada keinginan sebagian anggota DPR agar melakukan moratorium (penghentian sementara) pemekaran kabupaten/kota di Indonesia. "Tetapi tidak ada ketentuan hukum atas tersebut baik pemekaran provinsi maupun kabupaten/kota," katanya. Dijelaskan Agung, banyak sisi baik dari pemekaran tersebut. Salah satunya adalah persaingan antarkabupaten. "Jika terjadi pemekaran maka persaingan akan semakin tinggi antar kabupaten satu dengan kabupaten lainnya," katanya. Agung berharap, Kabupaten Buol yang terletak di bagian utara Sulawesi Tengah ini dapat mengembangkan potensi daerahnya. Ia mencontohkan, potensi perkebunan sawit yang ada di Buol saat ini mestinya tidak hanya dikelola oleh satu perusahaan saja. Demikian halnya potensi lainnya bisa dikembangkan lagi. Saya mendengar potensi ikan tuna di perairan sini (Buol) sangat banyak. Sementara permintaan ikan tuna di luar negeri sangat tinggi. Mudah-mudahan Buol dapat melayani ikan tuna dunia," kata Agung. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008