diprakirakan akan terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00
Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Banjarnegara, Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir pada Sabtu (28/12).

​"Banjarnegara berpotensi hujan disertai petir pada Sabtu dan kami mengimbau warga untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jumat.

Dia menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca Kabupaten Banjarnegara diketahui bahwa terdapat potensi hujan di wilayah itu mulai pukul 13.00 waktu setempat.

"Namun potensi hujan yang disertai petir diprakirakan akan terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 waktu setempat," katanya.

Baca juga: BMKG sediakan informasi cuaca transportasi darat di Jateng
Baca juga: BMKG Banjarnegara ajak warga amati gerhana matahari cincin


Dia juga mengatakan potensi hujan terdapat di hampir seluruh wilayah di Banjarnegara kecuali Kecamatan Mandiraja dan Susukan.

"Kedua kecamatan tersebut berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

Sementara itu, dia juga menambahkan potensi cuaca ekstrem diprakirakan akan terus meningkat mengingat puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari hingga Februari.

Sebelumnya, Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Farida Asriani, S.Si., M.T. mengingatkan masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan disertai petir guna menghindari sambaran.

"Ketika turun hujan disertai petir, masyarakat harus segera masuk ruangan, jangan berteduh di bawah pohon, jangan berada di tanah lapang dan hindari berada di kolam renang," katanya.

Baca juga: BMKG: Banjarnegara berpeluang hujan dalam kriteria menengah
Baca juga: Akademisi: Jangan berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir


Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unsoed tersebut menjelaskan, pohon merupakan salah satu penghantar listrik.

"Pohon itu penghantar listrik, jika pohon itu lebih tinggi dari bangunan atau benda lain di sekitarnya maka dia yang akan menjadi sasaran sambaran, karena itu pernah ada kejadian di mana orang berteduh di bawah pohon di pinggir lapangan atau di alun-alun terkena sambaran petir. Karena di sekitar lapangan yang paling tinggi ya pohon," katanya.

Dia juga mengatakan, kendati bukan di bawah pohon, namun berteduh di tempat terbuka masih memungkinkan petir menyambar.
Yang memicu tentunya benda penghantar yang posisinya tinggi.

Sifat petir kan akan menyambar benda-benda penghantar yang tertinggi posisinya. Contohnya adalah antena, yang pasang antena tertinggi itu yang paling berpotensi tersambar," katanya.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan disertai petir di Jaksel
Baca juga: Jateng bagian selatan berpotensi hujan lebat dan petir, sebut BMKG


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019