Manado, 3/11 (ANTARA) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Indonesia bersama
World Wild Fund for Nature (WWF) menandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan ekowisata (
ecotourism) di Indonesia selama tiga tahun ke depan.
"Kerjasama ini dalam upaya mengembangkan wisata alam atau ekowisata berbasis masyarakat tetapi sangat peduli terhadap kelestarian alam, agar makin berkembang di Indonesia," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim di Manado, Sabtu.
Menurut dia, dipilihnya WWF sebagai salah satu lembaga konservasi terbesar di dunia ini, karena lembaga tersebut memiliki perhatian yang besar terhadap pengembangan konservasi alam yang merupakan salah satu unsur penting dalam ekowisata.
"Kita selama ini mencari lembaga mana yang cocok untuk menjadi mitra pemerintah, dan ketemulah WWF. Memilih WWF selain karena pengalamannya, juga karena keahliannya, dan sangat paham dalam membuat konsep pengembangan ekowisata berbasis konservasi alam," katanya.
Selain itu, kesamaan konsep antara Pemerintah Indonesia perihal konservasi dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi pendorong, sehingga Depbudpar menjalin kerjasama dengan WWF.
Sementara itu, Direktur Eksekutif WWF Indonesia Mubariq Ahmad mengatakan pembangunan ekowisata merupakan pembangunan ekonomi yang lestari dengan melibatkan masyarakat tetapi tidak merusak alam.
Ia mengatakan WWF memiliki kegiatan di kawasan Borneo dan Coral Triangel. Karena itu, ketika ada tawaran dari lembaga pemerintah, langsung disambut positif.
"Salah satu target WWF yakni pembentukan kelembagaan di kelas bawah terkait dengan konservasi alam di kawasan pengembangan ekowisata," katanya.
WWF Indonesia merupakan bagian dari jaringan WWF yang berpusat di Swiss.
Afiliasi organisasi pelestarian global ini bekerja di 100 negara di dunia, dengan visi mewujudkan dunia di mana manusia dapat hidup selaras dengan alam.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008