Padang (ANTARA News) - Pemda Sumbar menyatakan kesiapannya memberangkatkan calon jemaah haji (CJH) melalui embarkasi Tabing Padang, Sumbar, menyusul selesainya pembangunan asrama haji dengan berbagai fasilitasnya. "Pembangunan asrama haji ini telah selesai 100 persen dan siap untuk digunakan menyambut jemaah calon haji baik dari Sumbar, Jambi dan Bengkulu," kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, ketika memantau persiapan pembangunan asrama haji Tabing Padang itu bersama Ketua DPRD Sumbar, Leonardy Harmaeny, Selasa. Embarkasi haji Sumbar memberangkatkan jemaah calon haji yakni 1.632 asal Bengkulu yang dibagi pada kloter satu sampai lima, 1.332 jemaah asal Jambi yang dibagi pada kloter enam sampai 11 dan jemaah haji Sumbar sebanyak 4.398 orang terbagi pada kloter 12 sampai 27. Menurut dia, secara umum asrama haji tersebut sudah selesai 100 persen dan tinggal dan siap untuk ditempati jemaah calon haji asal tiga provinsi itu dan kloter pertama datang pada tanggal 5 Nopember 2008 yakni jemaah haji Jambi. Gubernur meninjau persiapan asrama haji tersebut antara lain melihat ruang tunggu jemaah, klinik pemeriksaan jemaah haji representatif yang berada di kawasan asrama tersebut, serta penginapan VIP yang dibangun melalui dana APBN sebesar Rp1,7 miliar. Sementara itu, klinik haji representatif tersebut yang digunakan untuk memeriksa kesehatan jemaah calon haji tersebut didanai asal APBD Rp800 juta dan kini sudah siap untuk dipergunakan. "Kita optimis mampu memberikan pelayanan maksimal pada tamu Allah tersebut sebelum mereka berangkat ke tanah suci melewati BIM Sumbar," katanya. Gamawan mengatakan, khusus bagi jemaah haji asal Jambi dan Bengkulu, Pemda Sumbar memberikan pelayanan maksimal dengan menjemput rombongan tersebut sampai ke perbatasan Sumbar dan mengawalnya sampai ke asrama haji dengan melibatkan aparat kepolisian. Selain itu bagi jemaah haji tersebut juga dibekali dengan rendang satu makanan khas Sumbar. "Kita berharap para jemaah calon haji tersebut dapat dilayani secara maksimal sebelum berangkat ke Mekah," katanya. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008