Karachi, Pakistan (ANTARA News) - Seorang gadis remaja Pakistan melakukan bunuhdiri setelah kedua orang tuanya ditahan dan disekap di penjara India selama hampir enam bulan, para pejabat kepolisian menyatakan di Karachi, Rabu. Mohammad Hussain, istrinya Yasmeen dan putranya Abdul Karim yang baru berusia delapan tahun menengok keluarga di Jodphur, kota India, pada Maret lalu, namun ditahan dua bulan kemudian atas tuduhan memalsukan visa. Saba, seorang pelajar berusia 17 tahun dan salah satu dari enam putri Hussain yang ditinggalkan di rumah, menjadi begitu tertekan atas terus berlangsungnya penahanan kedua orang tuanya sehingga dia gelap mata dan membunuh diri," kata pejabat kepolisian Sajjad Hassan kepada AFP. "Pada Sabtu lalu, dia ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di rumahnya pada petang hari dan diangkut ke rumah sakit, tempat para dokter menemukan racun di perutnya," tambahnya. Komisi HAM Asia (AHRC) yang berkedudukan di Hongkong menyatakan dalam pernyataannya bahwa gadis itu bunuhdiri karena merasa putus asa dan juga akibat sanak saudaranya di Pakistan kurang dapat mendukung kehidupan mereka. "Gadis itu bunuhdiri untuk memprotes situasi yang kian mencekam akibat penahanan kedua orang tua dan adiknya di India," kata AHRC. Kelompok itu mengimbau perdana menteri India dan Pakistan agar membantu mengupayakan pembebasan orang tua Saba dan banyak warga Pakistan lainnya yang telah ditahan India dengan alasan yang "kurang jelas". Saat ini terdapat paling tidak 61 warga Pakistan, termasuk anak-anak, ditahan di penjara-penjara India, demikian menurut perhitungan AHRC. Hashim mengatakan empat putri Hussain adalah pelajar yang juga merasa stres atas apa yang terjadi pada orang tua mereka dan telah keluar dari sekolah. (*)

Copyright © ANTARA 2008