Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, operasi pemberantasan preman yang semula hanya difokuskan di lima Polda kini diperluas hingga semua Polda. "Tidak hanya beberapa Polda tapi semua Polda. Telegram untuk itu sudah dikeluarkan hari ini," kata Kapolri di Jakarta, Jumat. Telegram Kapolri itu berisi perintah kepada para Kapolda untuk menggelar operasi pemberantasan preman selama satu bulan yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Susno Duaji. Menurut Kapolri, pemberantasan premanisme kini menjadi atensi pimpinan Polri karena banyak keluhan dan laporan dari masyarakat yang terganggu saat beraktivitas baik di jalan, tempat keramaian, pasar ataupun di perumahan. Ia mengatakan, para preman yang biasa beroperasi di jalanan sudah sangat meresahkan karena melakukan banyak tindakan kriminal seperti pencurian, pemerasan, copet dan perampok. Sejak operasi digelar mulai 2 November 2008, Polri telah menjaring 1.024 preman namun hanya 172 orang ditahan sedangkan sisanya dilepaskan karena tidak cukup bukti terlibat kriminal. Dalam operasi itu, Polri juga menyita dua senjata api rakitan yang diduga dipakai untuk kejahatan. Badan Reserse Kriminal Polri akan memantau langsung operasi ini dengan mengirimkan dua penyidik utama berpangkat Kombes Pol ke setiap polda. Di masing-masing polda akan dibentuk empat tim penindakan di lapangan, dua tim investigasi dan satu tim pembantu umum. Setiap tim terdiri atas 10 polisi baik perwira maupun bintara. Tidak hanya di polda, maka setiap Polwil, Polwiltabes, Poltabes, Polres Metro, Polres dan Polresta juga akan dibentuk empat tim penindakan lapangan, dua tim investigasi dan satu tim pembantu umum. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008