Brisbane (ANTARA News) - Pemerintah Australia berterima kasih kepada Indonesia atas kebehasilan Polri di Jawa Barat menggagalkan upaya penyelundupan 20 orang warga asing ke negara Kanguru itu baru-baru ini. Australia juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dan negara-negara lain dalam menumpas kejahatan ini. Ungkapan komitmen kerjasama dan ucapan terima kasih atas keberhasilan dan upaya serius Indonesia menumpas jaringan penyelundup manusia itu disampaikan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans, dalam pernyataan persnya yang diterima ANTARA di Brisbane, Jumat. Ia mengatakan, kejahatan penyelundupan manusia masih terjadi di kawasan ini dan Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua negara mitra untuk menumpas kejahatan ini. Pada 2002, Australia dan Indonesia bekerja sama menggelar pertemuan Bali yang dihadiri para wakil dari 50 negara yang kemudian dikenal dengan "Bali Process". Permuaan itu mencari langkah-langkah praktis bersama dalam menumpas kejahatan penyelundupan manusia dan kejahatan trans-nasional lain yang terkait, katanya. Dalam melindungi Australia dari aksi kejahatan ini, Chris Evans mengatakan, pihaknya memperkuat pengamanan perairannnya dari infiltrasi kapal-kapal pembawa para pencari suaka. Sepanjang September dan Oktober lalu, kapal-kapal patroli laut Australia menankap dua kapal asal Indonesia yang membawa belasan orang pencari suaka. Kapal pertama dinakhodai Abdul Hamid (35). Warga negara Indonesia asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat, itu ditangkap bersama 12 orang pencari suaka asal Iran dan Afghanistan yang ada di atas kapalnya pada 29 September. Kapal kedua dinakhodai Amos Ndolo (58). Warga asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, itu ditangkap karena berupaya menyelundupkan 14 orang pencari suaka asal Afghanistan 6 Oktober lalu. Keduanya terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Kasus mereka sedang ditangani Pengadilan Perth. Hingga 11 Oktober 2008, kapal patroli Australia sudah menangkap dua kapal berpenumpang para pencari suaka. Pada 2007, kapal patroli Australia berhasil mengamankan lima kapal dengan 148 orang penumpang, pada 2006 enam kapal dengan 60 penumpang, dan tahun 2005 empat kapal dengan 11 orang penumpang. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008