Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, di Jakarta, Kamis, mengatakan, suksesnya pengamanan Natal dan Tahun Baru membuktikan kualitas kepemimpinan puncak Kepolisian Indonesia.
Di dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kami, Sahroni, mencatat setidaknya ada dua peristiwa terorisme menyasar Kepolisian Indonesia dengan aksi bom bunuh diri pada 2019.
Baca juga: Polda Metro Jaya petakan pengamanan Malam Tahun Baru
Peristiwa pertama 3 Juni di pertigaan Pos Pantau Polres Sukoharjo, Jawa Tengah. Sementara peristiwa bom bunuh diri kedua berlangsung pada 13 November dengan menyasar Polrestabes Medan yang dilakukan pelaku bermodus pengemudi ojek daring.
Meski kerap menjadi sasaran balas dendam teroris, Kepolisian Indonesia tetap mampu membuktikan kemampuan memberi keamanan kepada masyarakat Indonesia, termasuk saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Misa Natal di 11 gereja di Banjarbaru berlangsung lancar dan kondusif
"Kendati menjadi sasaran balas dendam, Polri membuktikan tak gentar terhadap terorisme dan mampu memberikan pengamanan terhadap masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang merayakan Natal dan pergantian tahun," kata Sahroni.
Ia juga menyatakan, "Sinergitas Polri dengan TNI maupun pemerintah daerah sangat bagus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat pada Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Baca juga: Kapolsek Matraman pimpin langsung pengamanan di Gereja St Yoseph
Seperti diberitakan berbagai media, Kepolisian Indonesia mengerahkan lebih dari 100.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 melalui Operasi Lilin 2019 yang digelar pada 23 Desember hingga 1 Januari 2020.
Selain terorisme dan anarkisme, Sahroni juga memberikan penilaian positif atas antisipasi terkait peredaran narkoba oleh Kepolisian Indonesia maupun Badan Narkotika Nasional.
Di antaranya keberhasilan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim menggagalkan penyelundupan 158 kilogram shabu-shabu jaringan internasional Nigeria-Jakarta.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020
