Pontianak (ANTARA News) - Kalimantan Barat akan mewakili Indonesia di bidang pengelolaan dan pengembangan kawasan mangrove dalam pertemuan tahunan tentang degradasi lingkungan yang disponsori United Nations Enviroment Programme (UNEP) di Nha Trang, Vietnam, 2-5 Desember 2008. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kalbar, Tri Budiarto di Pontianak, Sabtu, mengatakan bahwa pertemuan itu sekaligus evaluasi akhir terhadap proyek tersebut sejak dibiayai tiga tahun lalu. "Komitmen awal, bantuan yang diberikan sekitar Rp3,2 miliar," kata Tri Budiarto yang akan ke Nha Trang. Dana tersebut digunakan untuk pengelolaan dan pengembangan kawasan mangrove di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Luas areal mangrove sekitar 60 ribu hektare. Tri Budiarto menambahkan, konsep yang diusung di Batu Ampar juga memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan mangrove. Selain itu, juga dilakukan inventarisasi flora fauna setempat. Ia mengatakan, Kecamatan Batu Ampar di masa mendatang akan menjadi tempat pendidikan dan pengembangan mangrove Indonesia. "Sekarang itu yang tengah disiapkan," kata Tri Budiarto. "Mangrove Centre" di Kecamatan Batu Ampar, lanjutnya, juga akan menjadi tempat kajian mangrove di Indonesia. Data Lembaga Pengkajian dan Pengembangan (LPP) Mangrove Indonesia menyebutkan sekitar 44,36 persen dari 472.365,80 hektare hutan mangrove di Kalbar mengalami kerusakan dengan berbagai tingkatan, mulai rusak ringan, sedang, hingga parah. Kerusakan 209.541, 47 hektare hutan pantai itu disebabkan faktor alam dan kegiatan eksploitasi, semisal pembukaan wilayah dan pembangunan tambak skala besar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008