Batam (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Klas I Khusus Batam mempermudah kunjungan Warga Negara Indonesia (WNI) ke Singapura dengan merintis penggunaan kartu khusus untuk memasuki negara tersebut. Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus Batam, Dirman Sukardi di Batam, Senin, mengatakan kartu khusus itu akan berfungsi seperti sistem "smart card" yang digunakan Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia melalui Batam. WNA pengguna "smart card" tidak perlu menyerahkan paspor kepada petugas imigrasi untuk dicap. Mereka hanya perlu memindai sidik jari pada alat yang tersedia dengan sistem komputerisasi. Selain itu, pengguna "smart card" tidak perlu antre di jalur biasa, karena pihak imigrasi telah menyediakan jalur khusus. Pengguna "smart card" biasanya adalah pebisnis atau penyelenggara negara yang memiliki tingkat mobilitas antarnegara yang sangat tinggi dan memenuhi syarat lain yang ditentukan. Dirman mengatakan, Kantor Imigrasi Batam telah menggelar sejumlah rapat dengan pejabat imigrasi Singapura. Kedua pihak membahas penerapan sistem "smart card" bagi WNI yang akan berkunjung ke Singapura. "Nantinya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU," kata Dirman. Penerapan sistem tersebut sejalan dengan tingginya tingkat mobilitas WNI ke Singapura melalui Batam. Data Kantor Imigrasi Batam tentang arus keluar masuk di Pelabuhan Batam Centre memperlihatkan peningkatan kunjungan WNI ke Singapura yang terus terjadi sejak Agustus 2008 sampai Oktober 2008. Pelabuhan Batam Centre melayani pemberangkatan penumpang menuju dan meninggalkan Malaysia dan Singapura. Selama Agustus 2008, tercatat 44.360 WNI meninggalkan Indonesia melalui pelabuhan Batam Center. Jumlah itu bertambah menjadi 44.410 orang pada September 2008. Lonjakan drastis terjadi pada Oktober 2008, yaitu mencapai 47.995 orang meninggalkan Indonesia melalui Pelabuhan Batam Centre. Kepala Bidang Pendaratan dan Izin Masuk Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Zarodji mengatakan, WNI yang diberangkatkan dari Pelabuhan Center sebagian besar hendak berkunjung ke Singapura. "Sekitar 70 persen menuju Singapura," katanya. Meski jumlahnya cukup banyak, pihak imigrasi tidak menghadapi kendala berarti karena sebagian besar WNI tidak memiliki masalah tentang kepemilikan dokumen keimigrasian. Data Kantor Imigrasi Batam menunjukkan WNI lebih memilih untuk berada di Singapura. Hal itu terlihat pada data dalam periode yang sama (Agustus 2008 sampai Oktober 2008), jumlah WNI yang kembali ke Batam fluktuatif. Pada September 2008, tercatat hanya 37.098 WNI yang kembali ke Indonesia dari Singapura melalui Pelabuhan Batam Center. Padahal, pada periode yang sama, jumlah WNI yang pergi ke Singapura mencapai 44.410 orang. Hal serupa juga terjadi pada Oktober 2008. Saat itu tercatat 47.995 WNI pergi ke Singapura atau Malaysia, dan hanya 42.095 yang kembali ke Indonesia.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008