Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut,
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Malang dan daerah sekitarnya pada Minggu pukul 05.55 akibat aktivitas sesar aktif di laut  dan berpotensi tsunami.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rilis yang diterima di Jakarta pada Minggu.

Menurut pantauan BMKG, episenter gempa berkekuatan M4,8 itu berada 66 kilometer (km) barat dara Kabupaten Malang, Jawa Timur dan terjadi di kedalaman 10 km. 

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Guncangan gempa itu dirasakan di di Sawahan di Kabupaten Nganjuk, Tempursari di Kabupaten Lumajang, Ponorogo, Trenggalek dalam skala intensitas II MMI atau kondisi di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dengan indikasi benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara itu Karangkates di Kabupaten Malang, Tulungagung, Blitar dalam skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan di dalam rumah. Beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah karena terkejut akibat guncangan gempa yang terjadi dengan tiba-tiba, menurut rilis BMKG.

Sejauh ini, menurut Daryono, hasil monitoring dan pengawasan dari BMKG belum menunjukkan terjadi gempa susulan dan masyarakat diharapkan untuk tetap tenang.

Baca juga: Maluku hadapi 5.100 gempa sepanjang 2019
Baca juga: BMKG upayakan deteksi dini 30 detik setelah gempa

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020