Poso, Sulteng (ANTARA News) - Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe menegaskan gereja tidak identik dengan satu partai politik (parpol) manapun. "Meski demikian, gereja tidak buta politik," kata Yewangu di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu. Gerega juga bukan tempat untuk berpolitik, tapi gereja mengayomi umat kristen yang berpolitik. Yewangoe menilai, berpolitik adalah untuk merebut kepuasan, sedangkan kekuasaan adalah alat untuk mencapai kepuasan, bukan tujuan. Jika kekuasaan menjadi tujuan, maka akan kelangsungan satu bangsa ada dalam bahaya. "Politik adalah etika untuk melayani bukannya untuk merebut kekuasaan," kata Yewangoe yang sedang menghadiri Sidang Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) ke-43 di Tentena, Kecamatan Pamona Utara. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008