Nusa Dua (ANTARA News) - Seratus partisipan dari 12 negara di dunia menghadiri International Conference on Tsunami Warning (ICTW) di Nusa Dua, Bali, 11 hingga 14 Nopember ini. ICTW yang bertujuan meningkatkan pemahaman dunia soal tsunami itu dibuka langsung oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman dengan mengambil tema "Menuju Komunitas Pesisir Pantai yang Lebih Aman". "Kita harus belajar dari kejadian-kejadian tsunami yang pernah terjadi di dunia. Namun walau banyak belajar, manusia seringkali tidak belajar secara psikologis, padahal kesadaran di masyarakatlah kunci penting saat terjadi tsunami," kata Kusmayanto Kadiman dalam sambutannya saat membuka ICTW. ICTW adalah forum pertemuan ilmiah di antara pakar tsunami dunia untuk menjadi ajang pertukaran informasi perkembangan teknologi dan penelitian di bidang kebencanaan tsunami. Konferensi ini adalah lanjutan dari peluncuran Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia. Dalam konferensi akan tampil beberapa pembicara dari berbagai belahan dunia, yakni Hiroo Kanamori dari Caltech Pasadena, Eddie Bernard dari NOAA, Kenji Satake dari Universitas Tokyo, Stefan Dech dari UCSD dan Jan Sopaheluwakan dari LIPI. Selain para pembicara akan dipaparkan sekitar 80 tulisan ilmiah dari 12 negara yang terbagi dalam lima sesi, yakni Sea-level Monitoring Database, Modelling and Simulation Information, Communication and Warning Dissemination, Crustal Deformation Monitoring dan Communnity Preparedness and Mitigation. Menurut Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. Andrianto Handojo, duabelas negara yang berpartisipasi antara lain Indonesia, Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Singapura, Malaysia, Srilangka, Taiwan, Thailand dan Swedia. Paralel dengan ICTW, diadakan pula Asian Conference on Disaster Reduction 2008 (ACDR 2008). ACDR 2008 merupakan forum 28 negara Asia untuk memantau penerapan Hyogo Framework of Actions (HFA) di negara-negara tersebut. Tema utama dalam ACDR 2008 adalah kemitraan antara masyarakat dengan swasta dalam pengurangan resiko bencana. (*)

Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2008