Makassar (ANTARA News) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Univeristas Negeri Makassar (UNM) berunjuk rasa di depan kampusnya, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu, menuntut pemerintah supaya menurunkan harga Bahan Bakar Minyak sebesar 50 persen. Puluhan mahasiswa ini melakukan orasi-orasi sambil mengibarkan bendera Fakultas dan bendera BEM UNM serta membakar ban bekas dan memanfaatkan sebagian badan jalan. Dalam orasinya, mereka menganggap kepemimipinan pemerintahan SBY-JK hanya memberikan sebuah penderitaan kepada rakyat, bukannya menyejahterakan rakyat. Menurut koordinator Lapangan (korlap) Zaenal Amri, pasca kenaikan harga BBM rakyat makin hari makin melarat, kenaikan harga BBM sebanyak 15 persen sangat mempengaruhi kondisi perkonomian masyarakat, bahkan menambah jumlah kemiskinan masyarakat. Mana tanggungjawab terhadap penderitaan rakyat? Pemberian BLT yang diperuntukkan kepada masyarakat miskin bukanlah sebuah solusi untuk meringankan penderitaan rakyat, namun justru lebih memperlihatkan kebodohan bangsa dengan menelanjangi kemiskinan bangsa Indonesia terhadap negara-negara yang lain. "Pemerintah harus menurunkan BBM sampai 50 persen dengan asumsi harga BBM yang menyentuh level 63,7 dolas AS per barel. Kenaikan harga BBM setahun silam karena harga minyak dunia yang menyentuh 145 dolar AS per barel," ujarnya. Sementara pemerintah, lanjut dia, hanya mau menurunkan harga BBM sekitar lima persen dari harga semula. Jika pemerintah mampu menaikan harga BBM sekitar 15 persen, kenapa sekarang tidak," katanya. Bahkan itupun hanya sebuah wacana saja yang belum tentu realisasinya. Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, mahasiswa mendesak kepada pemerintah SBY-JK untuk menurunksn harga BBM sebanyak 50 perseb dan pemerintah harus bertanggung jawab terhadap kenaikan harga BBM yang telah menyengsarakan rakyat. Mendesak kepada pemerintah SBY-JK untuk menurunkan harga sembilan bahan pokok dan mendesak kepada SBY-JK untuk berpihak kepada rakyat. Aksi hampir sejam itupun kemudian berlangsung lancar karena pengamanan dari Mapolresta Makassar Timur dan Polsekta Rappocini. Meskipun aksi yang dilakukan sempat menghambat para pengguna jalan, namun aksi tersebut berlangsung lancar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008