Jakarta (ANTARA News) - Pasar asuransi Indonesia memerlukan penetrasi lebih besar agar dapat bertahan menghadapi krisis keuangan global. "Kekhawatiran melemahnya pembayaran premi akibat krisis keuangan memang ada. Tapi kita optimistis banyak hal terkait asuransi yang belum digali," kata Presiden Direktur PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Eko Budiwiyono, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, selama ini penetrasi pasar asuransi di Indonesia masih kecil, hal tersebut dikarenakan Indonesia bukan negara asuransi mainded. Contohnya dari 10 rumah kemungkinan hanya satu atau dua rumah yang diasuransikan. Berbagai cara akan dilakukan di tahun 2009 untuk menutup kekurangan pada industri asuransi ini, ujar dia. Pemasaran asuransi produk melalui perbankan dapat dilakukan, begitu pula dengan asuransi ritel yang belum digarap dengan baik. "Sekarang ini banyak partai politik yang mengasuransikan massa pengikutnya. Ini pasar juga," ujar dia. Tantangan asuransi di 2009 nanti adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang asuransi, katanya. Global warming menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan asuransi. "Alam menjadi tidak tentu, yang biasanya banjir jadi banjir. Sebaliknya yang biasa hujan jadi tidak hujan," kata Eko. Dia mengatakan meskipun ada hambatan secara keseluruhan asuransi di tahun 2009 tetap masih ada harapan untuk tumbuh.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008