Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan pabrik Amonium Nitrat oleh PT Dahana (Persero) yang merupakan pabrik terbesar se-Asia Tenggara yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, telah memasuki tahapan land clearing dan pekerjaan survei topografi pada pertengahan Oktober lalu. "Saat ini tim telah menyelesaikan pembuatan topografi yang dimulai sejak awal Agustus 2008, dan akan dilanjutkan dengan soil investigation, `ut and fill` pembangunan site office dan sebagainya," kata Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT Dahana, F. Harry Sampurno dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Kamis. Survei topografi merupakan kegiatan akuisisi data lapangan untuk memperoleh profil permukaan tanah dimana hasilnya adalah peta topografi dan alignment sheet lahan. Dalam pembangunan pabrik dengan investasi sebesar 500 juta dolar AS itu PT Dahana bekerja sama dengan PT Suma Energi. Berkaitan dengan itu, dikatakan juga, dalam waktu bersamaan NPWP perusahan bersama Dahana-Suma telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Kota Bontang. Hal ini sekaligus memenuhi permintaan pemerintah dan masyarakat kota Bontang agar pembangunan dan pengoperasian pabrik ini dapat memberikan sumbangsih nyata untuk pembangunan kota Bontang. Kontribusi tersebut melalui penyaluran pajak langsung ke daerah yang bersangkutan sehingga dapat menambah pendapatan daerah kota Bontang. Diharapkan bahwa pembangunan pabrik yang memiliki kapasitas produksi 300.000 MT per tahun itu berjalan sesuai dengan jadwal sehingga target produksi pada 2011 akan terpenuhi. Keberadaan pabrik ini akan mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat dari luar negeri dan bukti kemandirian bangsa Indonesia. BUMN dengan lini bisnis industri bahan peledak itu telah memiliki izin prinsip dari pemerintahan Kota Bontang pada 17 Juli 2008. Sementara itu studi AMDAL yang dilakukan PT Dahana dengan bantuan PSLH UGM sebagai Konsultan telah memasuki tahap finalisasi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008