Meskipun bukan Ibu Kota Provinsi Papua Barat namun Kota Sorong ditetapkan dalam tata ruang wilayah nasional sebagai Kawasan Strategis Nasional
Sorong (ANTARA) - Kota Sorong, Provinsi Papua Barat telah ditetapkan dalam tata ruang wilayah nasional oleh pemerintah pusat sebagai Kawasan Strategis Nasional, kata pejabat berwenang.

Asisten 1 Setda Kota Sorong, Rahman di Sorong, Selasa, mengatakan bahwa meskipun bukan Ibu Kota Provinsi Papua Barat namun Kota Sorong ditetapkan dalam tata ruang wilayah nasional sebagai Kawasan Strategis Nasional.

Dia mengatakan, letak Kota Sorong sangat strategis, baik laut maupun udara dan sebagai pintu gerbang masuk ke Tanah Papua karena distribusi barang maupun orang dari luar Papua semua melalui Kota Sorong.

Menurut dia, Kota Sorong memiliki Bandara Domine Eduard Osok, yang merupakan bandara termegah di seluruh Tanah Papua. Selain itu, pelabuhan tol laut yang terus dikembangkan menjadi pelabuhan yang strategis untuk pertumbuhan ekonomi daerah.

Ia menyampaikan bahwa Kota Sorong tidak memiliki sumber daya alam (SDA) dan hanya mengandalkan sektor jasa sebagai pendapatan daerah untuk menunjang program pembangunan.

"Namun pertumbuhan ekonomi Kota Sorong telah mencapai 9,6 persen jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab itu, Presiden Joko Widodo berencana menjadikan Kota Sorong sebagai pusat pertumbuhan perekonomian Indonesia Timur," ujarnya.

Dikatakannya bahwa bandara di Sorong memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Kota Sorong. Wali Kota Sorong  Lambert Jitmau  bercita-cita menjadikan bandara Sorong tersebut sebagai bandara embarkasi haji di Timur Indonesia.

"Semua keberhasilan pembangunan di Kota Sorong tak terlepas dari dukungan semua pihak terutama masyarakat dan aparat keamanan yang menjamin Sorong tetap aman," demikian Rahman.

Baca juga: Pemerintah dan masyarakat Kota Sorong deklarasi damai

Baca juga: Biak sebagai zonasi KSN perikanan sedang dirancang melalui Perpres

Baca juga: KKP susun zonasi kawasan strategis di Raja Ampat

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020