Kita fokus untuk pembangunan 10 unit BTS itu di Distrik Kokoda, sementara 216 titik itu tersebar di sejumlah wilayah
Teminabuan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, mengusulkan 216 titik pembangunan internet dan 10 titik pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di wilayah itu pada tahun ini.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Sekdis) Sorsel, Eppy Antoh, di Teminabuan, Selasa, mengatakan pembangunan 10 unti tower BTS tersebut dipusatkan di Distrik Kokoda.

"Kita fokus untuk pembangunan 10 unit BTS itu di Distrik Kokoda, sementara 216 titik itu tersebar di sejumlah wilayah," kata Eppy.

Ia melanjutkan, dalam pengusulan pembangunan BTS dan jaringan internet, Kementerian Kominfo telah menyiapkan aplikasi khusus yang bernama Pasti.

"Aplikasi Pasti itu nantinya semua kabupaten/ kota yang ada di Indonesia mengusulkan pembangunan tower BTS dan internet melalui aplikasi tersebut," jelas Eppy.

Sepanjang 2017 hingga 2034, kata dia, Kementerian Kominfo telah membangun 139 BTS di Sorsel, dan semuanya tersebar di 15 distrik yang ada di wilayah itu.

"Dari total 15 distrik yang ada, kita perlu memperkuat wilayah pantai khususnya di Distrik Kokoda," kata Eppy.

Eppy mengatakan, jika usulan pembangunan 10 unti tower BTS dan 216 titik internet maka semua wilayah di Sorsel sudah dijangkau jaringan internet.

"Kita berharap agar Kementerian Kominfo dan Bakti dapat menjawab usulan yang telah disampaikan tersebut sehingga akses internet bisa digunakan di semua wilayah di Sorsel," kata Eppy.

Ia mengatakan, selain itu juga pihaknya berharap agar Kementerian Kominfo dan Bakti dapat menaikkan daya menjadi 6 mega, karena yang terpasang sekarang 2 mega.

"Dengan adanya penambahan kapasitas dari 2 mega menjadi 6 mega, maka dipastikan masyarakat tidak mengalami kendala dalam meng-upolad dokumen atau keperluan lainnya menggunakan internet," kata Eppy.

Baca juga: HPI PBD dukung upaya pemerintah hadirkan penerbangan Sorong-China
Baca juga: Dinas Pertanian Maybrat gandeng UNIPA kaji kerentanan ketahanan pangan

 

Pewarta: Paulus Pulo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024