Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 15 penduduk Nyalindung, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jabar, tertimbun longsor setelah rumah yang mereka huni tertimpa tanah longsor dari bukit di sekitar kampung itu, Jumat. Peristiwa longsor yang terjadi Kamis malam itu juga menimbun sekitar 33 rumah warga Nyalindung, namun sebagian besar penduduk berhasil menyelamatkan diri. Lokasi longsoran Nyalindung yang berdekatan dengan aliran Sungai Cijolang itu terletak di daerah terpencil. Untuk menjangkau kawasan itu harus ditempuh dengan jalan kaki. Sementara itu proses evakuasi langsung dilakukan oleh warga setempat yang dibantu jajaran TNI dan Polri di Cianjur. Proses evakuasi dilakukan secara manual dengan cangkul dan skop karena tidak ada akses jalan yang bisa dilalui alat berat. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Surono, menyatakan akan menurunkan tim ahlinya ke lokasi longsor di Kecamatan Camkapa. "Semua kejadian longsor yang berlangsung saat ini semuanya berada di zona gerakan tanah menengah dan tinggi, termasuk kawasan longsor di Campaka Cianjur ini," kata Surono. Selain di Cianjur, kawasan potensi gerakan tanah menengah dan tinggi itu juga terjadi di kawasan longsor Kecamatan Pakenjeg, Kabupaten Garut. Ia menyebutkan kawasan Cianjur Selatan, Garut Selatan dan Sukabumi memang termasuk kawasan yang memiliki titik kerawanan gerakan tanah menengah dan tinggi. "Kami imbau masyarakat yang berlokasi di kawasan rawan longsor untuk waspada dan mengungsi secepatnya," kata Surono. Selain disebabkan oleh curah hujan tinggi, longsor juga lebih banyak disebabkan kerusakan hutan dan tata lahan yang ekstrim akibat pembukaan lahan hutan, imbuhnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008