Jeddah (ANTARA News) - Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) diimbau agar tidak membawa stok obat tambahan dari tanah air supaya tidak menghambat pemeriksaan barang bagasi di bagian bea cukai Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. "TKHD dimbau tidak membawa obat-obatan dari tanah air kecuali dalam jumlah kecil untuk kebutuhan dalam perjalanan dari tanah air ke Arab Saudi, mengingat beberapa kali obat yang dibawa TKHD tidak lolos pemeriksaan bea cukai bandara. Jemaah juga sebaiknya tidak membawa," kata Kepala Daerah Kerja Jeddah Subakin Abdul Mutholib di Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz Jeddah, Sabtu. Pada tanggal 7 November lalu, 20 botol stok obat tambahan yang dibawa TKHD kelompok terbang tiga embarkasi Aceh ditahan aparat bea cukai Bandara Raja Abdul Aziz. Seminggu kemudian, 13 November 2008, dua koper obat-obatan TKHD kelompok terbang tujuh embarkasi Padang mengalami nasib yang sama dan tanggal 15 November, kejadian serupa juga terjadi pada satu koper persediaan obat milik TKHD jemaah kelompok terbang sembilan asal Provinsi Bengkulu yang berangkat dari embarkasi Padang. Pada Jumat (14/11), 47 karton obat-obatan milik seorang jemaah asal Magelang, Jawa Tengah, juga ditahan aparat bea cukai Arab Saudi. Bawaan stok obat tambahan itu ditahan karena tidak disertai dokumen resmi dari pihak berwenang dari negara asal dan negara tujuan. "Obat-obatan yang akan dibawa ke sini harus dilengkapi dengan dokumen resmi dari pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Kalau lolos pemeriksaan dari kedua negara baru bisa diberangkatkan. Jadi sekalipun dari tanah air sudah ada dokumen legal, kalau belum ada pengesahan dari pemerintah Arab Saudi tetap tidak bisa masuk," katanya. PPIH Arab Saudi di Daerah Kerja Jeddah pun, katanya, tidak bisa mengupayakan pembebasan stok obat bawaan jemaah atau TKHD yang tidak dilengkapi dokumen resmi dari kedua negara. "Kami tidak bisa mengupayakan itu bisa keluar karena itu sudah aturan negara setempat. Jadi daripada sudah capek-capek bawa tidak bisa digunakan, lebih baik tidak usah bawa sekalian. Karena ini malah bisa membuat perjalanan jemaah tersendat," katanya. Lagipula, ia melanjutkan, stok obat untuk jemaah yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi hingga saat ini masih berlebih. Stok obat sebanyak perkiraan kebutuhan obat jemaah telah disediakan di pusat pelayanan kesehatan yang ada di setiap kelompok terbang jemaah, sektor maupun daerah kerja.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008