Manado (ANTARA News) - Pemerintah Propinsi (pemprop) Sulawesi Utara (Sulut) masih akan mendata kerugian materi maupun korban jiwa, akibat gempa bumi sekitar 7,7 Skala Richter (SR), yang terjadi Senin, pukul 01:02 wita. Kepala Bagian Humas Pemprop Sulut, Feybe Rondonuwu, Senin di Manado, mengatakan, tim Satuan pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana terus diberdayakan di setiap daerah, guna mengetahui dampak bencana tersebut. Sejauh ini belum ada laporan resmi dari pemerintah kabupaten dan kota maupun Satlak Penanggulangan Bencana, katanya. Masyarakat juga diminta untuk tidak panik dan khawatir akibat dampak gempa bumi, karena peringatan tsunami sudah lama dicabut pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Sementara beberapa masyarakat di Kota Manado, masih mengaku panik dengan gempa bumi 7,7 SR, sambil melakukan kegiatan waspada dari ancaman gempa susulan. Kami tetap waspada jangan sampai ada ancaman gempa susulan, karena peristiwa tersebut turut mengganggu aktifitas kami, kata Jus Kountul, warga Sario Manado. Sebelumnya, Sulut diguncang gempa bumi sebanyak tiga kali, dengan kekuatan magnitude 7,7 Skala Richter (SR), 6,0 SR dan 5,7 SR, Senin (17/11) dinihari. Staf Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Manado, Mudjianto, mengatakan, pusat gempa semuanya berada pada 138 kilometer (km) barat laut Gorontalo-Sulut. Khususnya gempa pertama terjadi dengan magnitude 7,7 SR, sekitar pukul 01:02:32 wita, dengan lokasi berada di 1.41 lintang utara dan 122.18 bujur timur. Kedalaman laut gempa bumi sekitar 10 km, yang sebelumnya diberikan signal potensi tsunami namun kembali dicabut BMG karena tidak terjadi apa-apa selang sejam berlangsung.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008