Jakarta, (ANTARA News) - Setelah sekian lama dihentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya dibuka pada Selasa. Begitu perdagangan saham dibuka, saham BNBR tersebut langsung terjun bebas dan terkena auto rejection ke bawah. "Dengan mempertimbangkan PT Bakrie & Brothers Tbk telah menyampaikan keterbukaan informasi mengenai rencana penjualan saham PT Bakrie & Brothers Tbk di PT Energi Mega Persada Tbk, maka bursa memutuskan untuk mencabut suspensi Perdagangan Efek PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk di seluruh pasar," kata Kadiv Perdagangan BEI, Supandi, dalam keterbukaan informasi Selasa. Harga saham BNBR langsung turun Rp 14 dibandingkan harga sebelum disuspen sebesar Rp 145 per saham. Harga sahamnya turun sekitar 9,66 persen sehingga terkena auto rejection. Pada posisi harga tersebut tidak ada investor yang dalam posisi beli, semuanya antre jual. Sebelumnya saham BNBR dan lima anak usaha lainnya telah disuspensi sejak 7 Oktober 2008. Namun empat emiten UNSP, BTEL, ELTY dan BUMI telah dicabut suspensinya terlebih dahulu. Sementara itu, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini sudah di bawah Rp 1.000 atau Rp 950 per saham turun sekitar 9,52 persen, sehingga saham BUMI juga terkena auto rejection ke bawah. Tidak pernah ada yang menyangka kini saham BUMI sudah berada di bawah Rp 1.000. Harga saham BUMI telah anjlok 56 persen dari harga sebelum suspensi Rp 2.175 atau turun 89 persen dari harga tertinggi Rp 8.750 pada Juni 2008. Hanya sekitar 5 bulan saja saham BUMI sudah benar-benar rontok dan para investor banyak yang rugi besar. Sentimen negatif dan rumor-rumor di sekitar grup usaha Bakrie menjadi penyebab terpuruknya saham ini. Meski sudah demikian murah nampaknya investor belum berani masuk, karena masih nampak tekanan jual yang sangat tinggi terhadap saham perusahaan batubara tersebut.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008