Jakarta (ANTARA News) - Juara Macau Terbuka dan runner-up Prancis Super Series, Taufik Hidayat, mengaku tidak memasang target dalam turnamen Super Series ke-11, China Terbuka, yang berlangsung di Shanghai pada 18-23 November. "Tidak ada target, persiapannya juga kurang karena ada kejurnas (Kejuaraan nasional)," ujar Taufik yang sudah berada di Shanghai, Selasa. Setelah mencapai final di Prancis Terbuka saat ia kalah dari pemain Denmark, Peter Gade awal bulan ini, sepekan kemudian Taufik langsung memperkuat klubnya SGS Elektrik pada kejurnas beregu campuran di Jakarta, meski timnya hanya sampai perempatfinal. Usai kejurnas yang berakhir Sabtu (15/11), juara Olimpiade Athena itu langsung bertolak ke China untuk mengikuti China Terbuka. Taufik harus ambil bagian di China dan Hongkong Terbuka pekan depan jika ingin berkompetisi dalam Final Super Series. Selain harus berada dalam delapan peringkat teratas, untuk mengikuti Final Super Series di Malaysia bulan depan, para pemain sedikitnya harus mengikuti delapan turnamen Super Series, sementara sejauh ini Taufik baru mengikuti enam turnamen. Dalam kejuaraan berhadiah total 250.000 dolar AS yang digelar di Yuan Shen Gymnasium, Pudong, Shanghai, itu Taufik akan menghadapi lawan yang tidak ringan sejak pertandingan pertamanya. Pada babak pertama yang akan digelar Rabu (19/11), pebulutangkis peringkat sembilan itu akan menghadapi pemain nomor satu Thailand, Boonsak Ponsana. Meski lebih sering menang atas Boonsak, Taufik mengaku tidak suka bertemu pemain ranking 17 dunia itu. "Saya tidak suka main sama dia, meskipun sering menang, tetapi mainnya susah," kata Taufik yang akan menjadi satu-satunya wakil Pelatnas Cipayung di Shanghai. Menurut catatan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Taufik memenangi seluruh keenam pertemuannya dengan Boonsak dalam turnamen resmi BWF, terhitung sejak Kejuaraan Dunia pada Mei 1999 hingga Indonesia Terbuka Super Series pada Mei 2007. "Waktu di SEA Games saya kalah dari dia," ujarnya mengenai pertandingan beregu antara Indonesia melawan Thailand di SEA Games 2007 di Thailand. Jika berhasil melalui hadangan Boonsak, Taufik yang menjadi unggulan ketujuh selanjutnya bertemu pemenang antara dua pemain yang lolos kualifikasi asal China, Du Pengyu dan Zhao Wenlong, dan berpeluang berjumpa favorit tuan rumah Lin Dan di perempatfinal. Menghadapi Lin Dan yang akan tampil untuk pertama kalinya dalam turnamen internasional sejak meraih medali emas Olimpiade Beijing, Taufik hanya berbekal tiga kemenangan dari sembilan pertemuan mereka sebelumnya, itu pun terakhir kali terjadi pada Kejuaraan Dunia 2005 saat Taufik keluar sebagai juara. Setelah itu, pebulutangkis China peringkat dua dunia itu memenangi lima pertemuan terakhir berturut-turut. Saat ditanya apakah ia tidak ingin mengalahkan musuh bebuyutannya itu di hadapan pendukungnya, Taufik hanya berujar, "ya lihat nantilah." (*)

Copyright © ANTARA 2008