Tokyo,  (ANTARA News) - Media massa Jepang menggambarkan ketegaran hati dan sikap bangga dari keluarga Amrozi, salah seorang pelaku bom Bali, yang dieksekusi mati pada 9 November.

Kyodo News di Tokyo, Selasa, melaporkan hal tersebut setelah mewawancarai  keluarga Amrozi yaitu , Tariyem (75), ibunda Amrozi, dan, Afiyah (55), kakak tertua Amrozi.

Kyodo menulis, tiada kesedihan dan penderitaan, yang ada justru "perayaan" atas kematian putranya tersebut dengan menyembelih sembilan kambing sebagai tanda suka cita karena Amrozi telah membela ajaran agama Islam.

Perayaan dilakukan keluarga Amrozi lima hari setelah pelaksanaan eksekusi itu.
"Putra saya mendapat tempat yang layak di surga," kata Tariyem lagi dengan bangga.

Afiyah pun ikut meneguhkan pernyataan ibunya dengan menyebutkan bahwa adiknya telah melakukan hal yang benar dengan meledakkan bom di Bali.

"Mereka yang mati tidak pernah takut, karena mati saat membela (ajaran) Islam sudah lama mereka inginkan," katanya sambil menambahkan bahwa Bali telah menjadi tempat perzinahan.

Pemberitaan mengenai Amrozi cs di media massa Jepang mendapat perhatian besar, terutama saat-saat menjelang pelaksanaan hukuman matinya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008