Brisbane (ANTARA News) - Pemimpin Oposisi Australia, Malcolm Turnbull, mengecam mantan Perdana Menteri John Howard setelah pada Februari tahun lalu menyatakan kelompok Alqaeda pimpinan Osama bin Laden berdoa bagi kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun radio di Perth, Australia Barat dan dilansir jaringan pemberitaan ABC, Rabu, mantan menteri lingkungan hidup dan sumber daya air dalam kabinet Howard itu menyebut pernyataan Howard sebagai "komentar yang patut disayangkan" dan ia tidak pernah setuju dengan pernyataan tersebut. Sebelumnya, baik Turnbull maupun Wakil Ketua Partai Liberal, Julie Bishop, berulang kali menolak untuk mengecam pernyataan Howard tersebut. Selama berkuasa sekitar 11 tahun, Howard dikenal sebagai sahabat dekat Presiden AS, George W. Bush dan bersama mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, Howard adalah pendukung utama invasi AS ke Afghanistan dan Irak. Berkaitan dengan kemenangan Barack Obama pada Pemilu 2009 yang mengantarnya menjadi presiden ke-44 AS, Tumbull menilai kemenangan itu sebagai kemenangan mayoritas rakyat Australia sebagaimana ditunjukkan hasil survei Pusat Studi Amerika Universitas Sydney. Bagi Australia, AS adalah sekutu terdekat dan salah satu dari tiga pilar penting kebijakan luar negerinya, disamping keterlibatan komprehensif Australia di Asia serta Perserikatan Bangsa-Bangsa. Posisi penting Amerika bagi Australia itu dinyatakan langsung oleh Menteri Luar Negeri Stephen Smith tiga hari sebelum kemenangan historis Barack Obama atas John McCain. Menlu Smith mengatakan prioritas pertama Australia adalah memastikan bahwa aliansinya dengan Amerika terus berlangsung dengan baik. "Hal kedua terpenting dari perspektif Australia adalah terus mendorong Amerika Serikat untuk secara aktif terlibat di kawasan Asia Pasifik. Saya rasa ini penting," kata Smith. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008